Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamacetan di Jalan Tol Bukan Hanya Karena Padat

Kompas.com - 28/12/2019, 08:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan infrastruktur saat ini sangat pesat, banyak jalan tol baru yang diresmikan sampai tahun 2019. Namun, masih terdapat masalah dari jalan tol yaitu masih terjadi kemacetan. Padahal jalan tol tidak memiliki lampu merah dan persimpangan.

Memang semakin banyak populasi mobil di Indonesia menjadi salah satu faktor dari kemacetan. Namun, ada faktor lain yang menjadi penyebab kemacetan, yaitu kurang tertib pengemudi di Indonesia.

Pasalnya, tertib berlalu lintas di jalan tol sedikit berbeda dengan di jalan biasa.

Menurut Jusri Pulubuhu, training director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) tertib berlalu lintas di jalan tol dibagi menjadi dua yaitu tertib lajur dan kecepatan.

Baca juga: Pemudik, Pahami Etika Mengemudi yang Benar di Jalan Tol

Jalur tol Tangerang-MerakDok. Humas Astra Infra Toll Tangerang-Merak Jalur tol Tangerang-Merak

Tertib lajur di sini berarti kepatuhan terhadap penggunaan lajur, misalnya lajur kiri untuk truk, tengah untuk mobil kecil, dan kanan hanya untuk menyusul. Tertib kecepatan yaitu berkendara sesuai batas kecepatan dan konstan jalannya,” kata Jusri kepada Kompas.com,  Kamis, (26/12/2019).

Terjadinya kemacetan di jalan tol disebabkan oleh masih kurang tertibnya pengemudi baik tertib lajur maupun tertib kecepatan.

Kedua faktor tersebut saling berhubungan, pengemudi yang kecepatannya konstan, harus mengurangi kecepatannya ketika ada pengemudi yang tidak tertib lajur. Hal tersebut yang membuat kemacetan.

“Pengemudi yang menghindari mobil lain, harus berjalan zig-zag. Karena berganti-ganti jalur membuat pengendara lain mengurangi kecepatannya dan menyebabkan kemacetan di belakangnya,” ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com