Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengendara Usai Lewati Tol Layang Japek, Keluhannya di Sambungan Jalan

Kompas.com - 23/12/2019, 17:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan tol layang terpanjang di Indonesia, Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, sudah dipadati pengemudi jelang libur Natal dan Tahun Baru 2020.

Berdasarkan catatan Ditjen Perhubungan Darat, dalam kondisi normal kendaraan melintas mencapai 75 kendaraan per menit. Sedangkan untuk kondisi padat, volumenya meningkat jadi sebanyak 100 kendaraan per menit.

Hal tersebut tentu tak lepas dari antusiasme pengendara terhadap tol baru yang menghubungkan Cikunir-Karawang Timur ini. Pada kondisi normal, berkendara dari Jakarta-Bandung melalui tol tersebut diklaim hanya memakan waktu sekitar 3 jam.

Baca juga: Hingga Besok, Diprediksi 70.000 Kendaraan Siap Tinggalkan Jakarta

Honda Prospect Motor menggelar uji coba berkendara di jalan tol layang menggunakan Honda CR-VHPM Honda Prospect Motor menggelar uji coba berkendara di jalan tol layang menggunakan Honda CR-V

Meski demikian, tidak sedikit pengguna tol yang masih mengeluh karena berbagai hal. Satu diantaranya ialah Suherman, yang sempat memanfaatkan tol layang Jakarta-Cikampek saat mengantar penumpangnya ke kawasan Karawang.

"Saya sempat lewat sana hari Sabtu (21/12/2019) kemarin, sekalian mencoba tol. Cukup seram juga karena gelombang jalan terasa. Lantas tidak ada tempat istirahat juga, jadi riskan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan mengingat jalurnya cukup panjang," katanya kepada Kompas.com, Senin (23/12/2019).

Ia menceritakan perjalannya melewati tol itu kurang lebih 50 menit dengan kecepatan rata-rata 70 kilometer per jam. Namun karena ada kepadatan, perjalanan sedikit lebih lambat.

"Mungkin tidak sampai satu jam sudah sampai keluar tol layangnya. Tapi karena ada kemacetan menjelang ujungnya, jadi lebih lambat sedikit," kata dia.

Baca juga: Terlalu Padat, Akses Tol Layang Jakarta-Cikampek Akan Dibatasi

Tol Layang Jakarta-Cikampek Tol Layang Jakarta-Cikampek

"Namun secara keseluruhan ini baik, karena lebih hemat bahan bakar dan bisa memangkas waktu perjalanan," kata Suherman.

Pengendara lainnya, Amiruddin, juga merasakan hal sama. Ia mengkritisi sambungan antarblok yang begitu kasar sehingga mengurangi kenyamanan berkendara.

"Saya memakai mobil kecil (Honda Brio), dan itu terasa jika melintas di sambungan. Lalu saya harapkan petugas tetap selalu mengawasi tol karena ditakutkan ada kendaraan yang mengalami kendala seperti mogok dan sebagainya," katanya.

"Kalau tidak segera dibereskan, akan menyebabkan kemacetan panjang. Mengingat, lajurnya cuma dua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau