JAKARTA, KOMPAS.com – Sebelum memasarkan sebuah produk, pabrikan melakukan beragam penelitian di fasilitas R&D (Research & Development atau penelitian dan pengembangan). Di tempat ini produk dikembangkan agar sesuai dengan selera pasar negara tujuan.
Selain di Thailand dan Jepang, rencananya Honda bakal bangun fasilitas R&D di Indonesia. Apalagi belum lama ini Honda juga telah memastikan komitmen investasi sebesar Rp 5,1 triliun untuk periode 2019-2023 di RI.
“Rp 5,1 triliun itu memang untuk pengembangan lokal. Tapi itu nanti macam-macam,” ujar Yulian Karfili, Public Relation Manager & Digital Manager PT Honda Prospect Motor (HPM), belum lama ini.
Baca juga: Honda Yakin Lolos Tes Uji Tabrak yang Dilakukan Kemenhub
Menurut Arfi, fasilitas R&D sangat mungkin dibangun di Indonesia. Namun rencana tersebut belum bisa dipastikan kapan dimulai.
“Kami ada rencana jangka panjang, tapi belum tahu teknisnya seperti apa. Sekarang lebih fokus kepada pengembangan pasar untuk R&D di sini,” katanya.
Seperti diketahui, HPM sebetulnya sudah memiliki R&D di Indonesia. Namun khusus untuk studi pengembangan pasar.
Baca juga: Honda Yakin BR-V Sanggup Bersaing dengan Xpander Cross
“Bedanya dengan R&D pengembangan mobil, itu benar-benar urusan fisik mobil, secara teknis, pengujian mobil, fungsi desain, dan lain-lain,” ucap Arfi.
Ia mengambil contoh, saat HPM meluncurkan Mobilio beberapa tahun yang lalu. Survei mobil tersebut dilakukan di Indonesia, namun juga dijual untuk beberapa negara di ASEAN.
“Jadi fungsinya R&D kami untuk menangkap kebutuhan konsumen di Indonesia seperti apa, dari jenis mobilnya, kapasitas mesinnya, ukurannya, dan lain-lain,” ujarnya.
Baca juga: Ada Baleno Terbaru, Honda Optimis Jazz Masih Teratas
“Dari situ baru akan dibawa ke R&D Regional untuk mereka mengembangkan clay modelnya, mengembangkan fitur-fiturnya segala macam,” kata Arfi.
Selain Mobilio, menurutnya model-model seperti Brio dan BR-V juga dibangun berdasarkan riset pada konsumen Indonesia.
“Jadi dilihat dulu marketnya yang paling utama, secara volume di mana, nah biasanya fokus konsumennya dilakukan di negara tersebut. Tapi nanti karena mobil ini akan dibawa juga ke regional, ke beberapa negara lain, maka fiturnya akan disesuaikan,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.