JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang akhir tahun, wilayah Jakarta dan sekitarnya mulai sering diguyur hujan. Tak jarang hujan deras yang turun sejak siang hari menyebabkan banjir pada sore atau malah hari.
Warga Jakarta yang menggunakan mobil sebagai alat transportasi sehari-hari pasti harus mulai terbiasa dengan banjir. Tapi harus hati-hati, sebab banjir dapat menyebabkan kerusakan mobil yang fatal.
Denny Sulistyo, Kepala Bengkel Honda Jakarta Center di Jakarta Pusat, mengatakan jika kerusakan paling parah yang disebabkan karena banjir adalah water hammer.
Baca juga: Pelajari Teknik Aman Melintasi Banjir
Kejadian ini terjadi karena terlalu banyak air yang masuk ke ruang mesin, sehingga menyebabkan kompresi yang tinggi, hingga membuat setang piston bengkok. Paling parah setang piston bisa patah dan menyebabkan baret pada dinding silinder.
“Kalau di tempat kami, saat mobil terkena banjir ada tiga tahapan, level satu cuma kena banjir setengah ban. Di level satu ini, biasanya yang bermasalah sektor pengereman dan kelistrikan saja,” ucapnya kepada Kompas.com (18/12/2019).
Denny mengatakan, dalam kondisi ringan seperti pada pengecekan level satu, efek banjir pada mobil hanya mengenai bagian eksterior saja, sementara interiornya masih aman.
Baca juga: Perawatan Dijamin, Taksi Listrik Bluebird Siap Hadapi Hujan dan Banjir
Pengecekan sistem pengereman bertujuan untuk memastikan rem masih dalam kondisi baik dan dapat bekerja maksimal. Sementara pengecekan sistem kelistrikan bertujuan untuk memastikan seluruh fungsi elektrikal bekerja dengan baik.
Sebab menurutnya sering terjadi pada mobil yang habis menerjang banjir, lampu indikator di panel depan menyala, tanda ada sesuatu yang tidak berfungsi.
“Kalau masih level satu biaya jasanya sekitar Rp 800.000-an, belum termasuk penggantian komponen jika dibutuhkan,” kata Denny.
Baca juga: Jakarta Mulai Banjir, Bagaimana Operasional Taksi Listrik?
“Kalau level dua, air sudah masuk sampai interior atau dek. Artinya karpet kerendem, jok basah, dan harus dibongkar semua supaya bisa dikeringkan. Biayanya sekitar Rp 2 jutaan, termasuk pengecekan seperti pada level satu,” ucapnya.
Sedangkan untuk pengecekan level tiga, menurut Denny biayanya bisa mencapai Rp 5 jutaan. Pengecekan dilakukan menyeluruh baik dari sisi eksterior, interior, dan mesin.
“Semua akan kami lihat, termasuk mesin. Biasanya kalau mesin kemasukan air, perlu turun setengah mesin, nanti termasuk overhaul. Kalau sampai kena water hammer harus turun semua, biayanya sekitar Rp 5 jutaan, belum termasuk penggantian komponen,” ujar Denny.
Kalau ditambahkan dengan biaya penggantian komponen, maka harganya akan relatif mahal sekali, lanjut Denny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.