JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki akhir tahun, wilayah Jakarta dan sekitarnya mulai sering dilanda hujan. Hujan yang deras saat siang atau sore hari biasanya menimbulkan banjir pada malam hari atau waktu jam pulang kantor.
Pemilik mobil harus waspada saat harus terpaksa menorobos banjir. Sebab ada bahaya yang mengintai mesin mobil dan patut jadi perhatian, terutama pada musim hujan seperti sekarang.
“Saat menerobos banjir, mesin mobil bisa mati mendadak karena air yang masuk ruang bakar lewat jalur saluran udara,”ujar Imam Choiri alias Apre, pemilik bengkel AP Speed di Cipinang Jakarta Timur, kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Mengenal Kondisi “Water Hammer” di Mesin Mobil
Apre menjelaskan, saat kondisi normal mesin bekerja dengan mendapat suplai bahan bakar dan udara dalam tekanan tinggi. Jika ada air yang masuk ke dalam ruang bakar, maka akan menambah tekanan yang dihasilkan dari kompresi mesin.
“Tekanan yang tinggi itu menghasilkan ledakan yang mendorong piston ke bawah. Efeknya piston bisa jebol, bahkan setang piston bisa ikut bengkok karena mendapat dorongan yang begitu kuat dari piston,” katanya.
Seperti diketahui, hal ini bisa terjadi lantaran massa air jauh lebih padat dari udara. Selain itu, air juga memiliki tekanan yang lebih kuat dibanding udara. Maka tak heran jika saat banjir, air akan lebih mudah masuk dalam ruang bakar karena tersedot oleh mesin.
“Peluang air yang masuk ruang bakar lebih besar saat mobil menerjang banjir. Oleh karena itu penting bagi pemilik mobil untuk mengetahui posisi intake, agar bisa mengira-ngira tinggi air yang aman untuk menerobos banjir,” ucap Apre.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.