JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berencana akan memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai dalam lima tahun mendatang.
Dikatakan Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono, rencana tersebut merupakan lanjutan dari ekspansi Toyota Group ke Indonesia dengan penambahan investasi sebesar Rp 28,3 triliun, yang akan direalisasikan pada 2019 - 2023.
"Investasi itu untuk pengembangan Toyota, Daihatsu, dan Hino di Indonesia. Saya belum bisa mengatakan secara detail, namun di dalamnya sudah termasuk elektrifikasi," kata Warih saat ditemui Kompas.com di acara diskusi Kompas100 CEO Lunch Discussion, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Baca juga: Toyota Sebut Bakal Ada Mobil Hybrid Produksi Lokal
Meski tidak dikatakan secara detail, Warih mengaku bahwa untuk produksi mobil listrik membutuhkan persiapan besar, terutama menyangkut perubahan lini produksi karena akan banyak komponen yang berubah.
"Sebab ada beberapa perubahan seperti bagian powertrain. Doakan saja niat baik dari Toyota Group ini bisa terealisasi," ujarnya.
Baca juga: Innova Hybrid Jadi Model Baru Toyota Berikutnya?
Sebelumnya, Warih juga sempat menyatakan bahwa Indonesia jangan sampai tertinggal untuk memasuki era elektrifikasi. Bukan hanya akan kalah dalam pengembangan teknologi, dampak dari ketertingalan itu ialah hilangnya potensi ekspor.
"Harus disiapkan karena itu (mobil listrik) tren dunia. Kalau tidak ikut, kita tidak bisa ekspor," katanya di sela-sela pameran Tokyo Motor Show 2019, Jepang, beberapa waktu lalu.
Terkait persiapan untuk menuju era elektrifikasi, TMMIN akan meremajakan salah satu pabriknya. Lini produksi dan supply chain akan sedikit berubah menyesuaikan kebutuhan produksi mobil khususnya di bagian baterai dan motor listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.