JAKARTA, KOMPAS.com - Kurangnya tekanan angin pada ban atau biasa disebut kempis, menimbulkan banyak dampak buruk pada kendaraan. Satu di antaranya adalah terbukanya peluang pecah ban.
Ban merupakan satu-satunya komponen atau piranti di kendaraan yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan.
Berdasarkan fungsinya yakni menahan beban, menjaga keseimbangan, serta menyalurkan daya, kinerja ban sangat krusial dan berat.
Oleh sebab itu, penting bagi pengendara untuk menjaga kondisi ban agar tetap dalam kondisi prima. Tak terkecuali memastikan apakah tekanan angin pada ban kurang atau tidak.
Baca juga: Ingat Lagi, Ban Serep Juga Butuh Perawatan Khusus
Berbincang bersama Kompas.com, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan bahwa dampak dari ban kempis sangatlah besar. Bahkan, bisa menyebabkan kecelakaan fatal.
"Musuh utama ban adalah kurangnya tekanan angin atau kempis. Jika dibiarkan dan tak diperhatikan, dampaknya sangat besar. Performa kendaraan seperti kemampuan menikung, pengereman, sampai pengendaliannya turun drastis," katanya, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).
Baca juga: Mitos atau Fakta, Semir Bikin Dinding Ban Kering
Lalu, konsumsi bahan bakar pun akan terpengaruhi. Di mana, kendaraan bakal menjadi lebih boros. Bentuk ban juga dapat berubah, tak lagi bundar melainkan sedikit lonjong.
"Lebih jauh, ban bisa meledak dan tak bisa digunakan kembali. Hal ini dikarenakan ban yang kempis lebih cepat mencapai kondisi fatigue atau kelelahan," ujar Zulpata.
Dalam banyak kasus, kondisi pecah ban menyebabkan insiden kecelakaan fatal, seperti yang sudah banyak terjadi belakangan ini. "Maka penting untuk memastikan tekanan angin pada ban telah sesuai dengan saran pabrikan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.