Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Jalan Beton Bikin Ban Gampang Aus?

Kompas.com - 18/09/2019, 07:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak faktor yang memuat permukaan ban pada kendaraan, baik mobil atau sepeda motor mudah aus. Selain kurangnya perawatan serta pemakaian yang yang tak sesuai, bisa juga dikarena faktor eksternal.

Salah satunya seperti anggapan bila kendaraan yang sering digunakan melintas pada permukaan beton membuat karet ban mudah rusak dan aus.

Hal ini lantaran gaya gesekan yang lebih berat dibandingkan permukaan aspal. Lantas apakah hal tersebut benar adanya, atau jangan-jangan hanya sekadar mitos dan asumsi semata.

Baca juga: Panik Saat Ban Pecah, Lebih Baik Tambah Gas Ketimbang Injak Rem

Ketika mengkonfirmasikan kan hal ini, Zulpata Zainal selaku On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, menjelaskan, bila pabrikan sudah memperhitungkan aspek daya tahan ban sebelum akhirnya dipasarkan.

Test Drive Nissan Livina Semarang-Yogyakarta Test Drive Nissan Livina Semarang-Yogyakarta

"Friksi pada jalan beton memang betul lebih besar dari aspal, tapi bukan berarti karet ban gampang aus karena melintasinya. Setiap pembuatan ban, pabrikan pasti melakukan pengujian daya tahan di ragam permukaan, jadi tidak pas bila langsung berasumsi seperti itu," ucap Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/9/2019).

Lebih lanjut Zulpata menjelaskan, bila tidak semua jalan di Indonesia memiliki tekstur beton, bahkan pada jalan tol sendiri pun permukaan beton hanya di beberapa ruas saja. Artinya, gerak ban tidak akan selalu berada pada lintasan beton.

Baca juga: Soal Tekanan Ban, Baiknya Pakai Nitrogen atau Udara Biasa

Selain itu, sebenarnya menyalahkan lintasan beton yang membuat karet ban mudah aus juga tidak tepat. Zulpata menjelaskan kunci utama agar permukaan ban tidak cepat habis adalah perawatan dan gaya berkendara.

Kecelakaan mobil akibat pecah ban di Ruas tol Jagorawi Kecelakaan mobil akibat pecah ban di Ruas tol Jagorawi

"Meski berkendara sering lewat permukaan beton selama menggunakannya dalam kondisi wajar, artinya tidak agresif, kecepatan sesuai dengan aturan dan tidak melakukan pengereman mendadak, sebenarnya tidak masalah," kata Zulpata.

"Paling utama itu sebenarnya soal perawatan, gimana tekanan udaranya. Selain itu juga jangan lupa merotasi ban, minimal satu sampai dua kali dalam setahun, ini penting agar pemakaian ban bisa lebih optimal," kata Zulpata. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau