Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Merek Otomotif Baru Ingin Masuk Indonesia

Kompas.com - 29/07/2019, 07:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Indonesia masih menjadi tempat yang potensial untuk industri otomotif. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya produsen otomotif yang berkomitmen menanamkan investasinya di tanah air.

Dalam waktu dekat, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat akan ada dua merek baru yang masuk ke Indonesia, yakni Hyundai dan BYD.

"Hyundai akan investasi dalam jumlah besar dan bangun pabriknya di Indonesia. Lalu mobil dari China (BYD) sangat berpotensi karena mereka mengejar opportunity di Indonesia. Mereka (BYD) juga mengincar Indonesia jadi basis produksi," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi di GIIAS 2019, Tangerang, Sabtu (27/7/2019).

Baca juga: Luhut Sebut 2 Lokasi Hyundai untuk Bangun Pabrik Mobil Listrik

Bahkan, Hyundai dikabarkan akan melakukan komunikasi lanjutan untuk investasi di Indonesia. Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah bertemu dengan pihak Hyundai membahas mobil listrik hingga mobil terbang.

Armada taksi Bluebird bertenaga listrik BYD e6 dan Tesla model X 75DKompas.com/Setyo Adi Armada taksi Bluebird bertenaga listrik BYD e6 dan Tesla model X 75D

"Kalau saya tidak salah, November nanti Presiden Jokowi akan ke Korea Selatan untuk membahas lanjut tentang komitmen Hyundai. Jadi memang nampaknya sudah positif. Investasi Hyundai ini tidak sama dengan KIA, jadi berbeda. Lagipula sekarang KIA sudah dipegang ke Indomobil Group," ucap Nangoi.

Baca juga: Alasan BYD Belum Melirik Morowali untuk Pabrik Baterai

Sedangkan untuk komitmen BYD, Nangoi masih enggan menyatakan secara pasti. Hanya saja produsen mobil listrik terkemuka asal China itu sangat tertarik untuk berkompetisi di Indonesia.

"Sampai saat ini baru dua itu (yang akan masuk Indonesia)," kata Nangoi.

Hyundai H-1 di GIIAS 2019KOMPAS.com / Aditya Maulana Hyundai H-1 di GIIAS 2019

Investasi Rp 40 T

Sebelumnya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, mengatakan, Hyundai menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di Indonesia. Rencana pembangunan pabrik baru Hyundai Motor Company (HMC), akan dilakukan di wilayah Jawa Barat.

Umar mengatakan, para investor Korsel tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia dan Jawa Barat sebagai kawasan yang potensial. "Kami datang satu tim untuk melihat ke depan apa saja yang jadi prioritas bisa dikerjakan bersama," kata Umar, di Jawa Barat, Jumat (28/6/ 2019).

Rombongan investor melakukan pembicaraan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, termasuk HMC. Disebutkan kalau HMC masih melakukan berbagai persiapan untuk memulai peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan pabrik baru.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Hyundai Bahas Mobil Listrik Sampai Mobil Terbang

"Hyundai menargetkan produksi sekitar 300.000 unit kendaraan roda empat per tahun, dan membutuhkan ribuan orang pegawai. Mudah-mudahan bisa segera terwujud, karena kalau Hyundai masuk, diidentifikasi 30 perusahaan akan ikut," kata Umar.

Di lokasi yang sama, Gubernur Ridwan Kamil memastikan investasi pembukaan pabrik oleh Hyundai mencapai puluhan triliun rupiah. “Kalau dihitung nilai investasinya lebih dari Rp 40 triliun,” kata Ridwan Kamil.

Bus listrik dari BYD.Pameran Busworld resmi dibuka, Rabu (20/3/2019). Pameran ini berlangsung di JI EXpo Kemayoran dan menampilkan bus model terbaru dan tercanggih serta bus model lawasKompas.com/Setyo Adi Bus listrik dari BYD.Pameran Busworld resmi dibuka, Rabu (20/3/2019). Pameran ini berlangsung di JI EXpo Kemayoran dan menampilkan bus model terbaru dan tercanggih serta bus model lawas

BYD via Taksi dan Bus

Sedangkan untuk BYD, sebetulnya sudah lebih dulu tes pasar atau setidaknya memperkenalkan teknologi mobil listrik lewat jasa transportasi. Perusahaan otomotif China besutan miliarder Warren Buffet ini, memang fokus untuk memproduksi mobil listrik seiring perkembangan teknologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com