JAKARTA, KOMPAS.com -Sistem pengkabutan bahan bakar pada sepeda motor terdiri dari dua jenis, yaitu karburator dan injeksi. Namun, motor keluaran terbaru sebagian besar sudah mengadopsi sistem injeksi karena lebih optimal dalam menghasilkan tenaga.
Namun, tidak sedikit dari pengguna motor cenderung lebih suka pada sistem pengkabutan karburator ketimbang injeksi. Alasan sederhana, karena secara harga relatif lebih murah, bahkan keunggulan karburator, yaitu komponennya cukup sederhana dan mudah dibongkar pasang, sehingga gampang dianalisis jika terjadi masalah.
Baca juga: Tips Memilih Spion untuk Motor Modifikasi
Nah, Anda yang belum paham tentang cara kerja dan fungsi karburator, apabila mengutip buku "Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor" yang disusun Drs. M. Suratman, secara fungsi mencampur bahan bakar dan udara dengan perbandingan tertentu menurut kecepatan dan beban yang ditanggung.
"Dasar kerja karburator mirip dengan semprotan nyamuk, mengubah cairan menjadi bentuk kabut dengan mengandalkan kevakuman ketika piston bergerak turun pada langkah isap," tulis buku tersebut pada halaman 31, dikutip Kompas.com, Kamis (13/6/2019).
Baca juga: Penyebab Ban Motor Benjol
Karburator mulai berkerja sejak mesin dihidupkan. Ketika jantung pacu menyala, maka akan menghisap udara melalui komponen itu. Udara tersebut kemudian berfungsi dan menyatu dengan bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas atau kabut bensin.
Gas tersebut yang disemprotkan ke silinder untuk dibakar dan menghasilkan ledakan kemudian dikonversi menjadi tenaga. Banyak atau sedikitnya gas yang disemprotkan tersebut tergantung dari bukaan gas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.