JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kasus yang terjadi pada ban sepeda motor ialah ban benjol atau sering disebut "ban bunting." Kondisi ini menjadikan motor kurang nyaman dikendarai karena kondisi ban tidak lagi bundar.
Menurut Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen IRC Tire, ban benjol terjadi karena ada udara yang terperangkap di antara lapisan-lapisan pada bagian dalam ban.
Baca juga: Jangan Sepelekan Tutup Pentil Ban
"Ban benjol terjadi karena adanya gelembung udara pada lapisan ban. Gelembung tersebut terjadi karena udara masuk dan terjebak di antara lapisan kompon ban," kata Dodiyanto kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2019).
Dodiyanto mengatakan, biasanya ban benjol terjadi karena tiga perkara, pertama karena memaksakan ban meski dalam kondisi kempis, yang kedua lantaran ban sering kurang angin, dan ketiga karena banyak bekas tambal ban.
Baca juga: GM Mulai Pakai Ban Tanpa Tekanan Udara pada Mobil Listrik
"Kalau ban kempis dan kurang angin dipaksa jalan membuat ban stress karena menanggung beban berat, lapisan ban juga jadi bergesekan, dan di situ udara masuk. Bekas tambal ban juga demikian, karena bukan cuma bannya bolong, tapi di situ ada udara masuk," katanya.
Sayangnya lanjut Dodi, ban yang sudah terlanjur benjol tidak bisa bisa kembali normal. Kondisi ini pun diplomatis bagi pemilik motor, sebab jika ban diisi angin maka akan benjol sedangkan jika dibiarkan motor tidak enak dikendarai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.