Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Menurunnya Pasar Otomotif

Kompas.com - 15/05/2019, 16:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar otomotif dalam negeri telah dilaporkan menurun dalam semester awal tahun ini. Penurunan pasar dilaporkan bahkan mencapai 12 sampai 13 persen.

Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengungkapkan jika melihat capaian infrastruktur secara luas, pasar seharusnya tidak turun. Kenyataan pasar yang menurun ini menurutnya karena ada kekhawatiran yang berlebihan.

“Jadi saya lihat kuartal pertama ini turun karena kelihatannya ada ketidakpastian. Dalam arti gonjang-ganjing agenda politik yang cukup tegang. Harapan kami di bulan Mei ini bisa selesai semuanya, market harusnya bisa kembali normal,” ucap Nangoi yang ditemui Selasa (14/5/2019).

Nangoi mengungkapkan jika melihat pertumbuhan ekonomi 5,07 persen sedikit dibawah 5,2 persen dari pada target. Kondisi ekonomi dunia juga dinilai cukup baik.

Baca juga: Gaikindo Apresiasi Keinginan Presiden Soal Kendaraan Listrik

“Harusnya tidak akan turun dan kembali ke tren positif,” ucap Nangoi.

Nangoi juga mengungkapkan tidak akan mengubah target industri dimana tahun ini berkisar pada angka 1,1 juta unit. Ia berharap seperti tahun-tahun sebelumnya dimana penjualan lebih banyak di paruh kedua setiap tahunnya akan membuat target ini tercapai.

Momen Lebaran kali ini pun diharapkan dapat membantu penjualan produk otomotif di dalam negeri. Ini melihat pola tahunan pasar dimana konsumen membelanjakan uangnya untuk mudik ke kampung halaman.

“Kondisi ini membuat kami harus mengejar ketertinggalan di awal tahun, dalam delapan bulan terakhir semoga bisa dikejar. Selain pameran tentu ada produk baru, program spesial dan diharapkan orang yang menunda pembelian langsung bisa beli,” ucap Nangoi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com