Jelang Akhir Tahun, Suzuki Tambah Dua Jaringan di Sulsel

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kembali memperkuat layanan sales dan after sales dengan meresmikan dua diler di penghujung 2018. Kedua diler baru ini berdiri di Sulawesi Selatan dengan fasilitas 3S (sales, service, spare part).

Pengembangan dua diles dilakukan SIS dengan mengandeng PT Megahputra Sejahtera (MPS) dengan dua cabang, yakni MPS cabang Gowa dan MPS cabang Bone. 4W Deputy Managing Director SIS Setiawan Surya, mengatakan, adanya tambahan dua diler tersebut akan memenuhi kebutuhan konsumen yang berada di Bone dan Gowa.

“Suzuki kembali memperluas jaringan penjualan, perbaikan, dan suku cadang dengan membuka dua outlet 3S di Sulawesi Selatan. Melalui peresmian ini, kami yakin kebutuhan konsumen, khususnya di Gowa dan Bone, terhadap produk dan layanan purnajual Suzuki akan terpenuhi, “ kata Setiawan dalam siaran resmi SIS, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: 10 Teknisi Suzuki Berlomba Menjadi yang Terbaik

Untuk cabang Gowa berlokasi di Jl. Poros Panciro No. 39, Gowa. Berdiri di lahan seluas 1.343 m persegi dengan luas bangunan 725 m persegi. Diler ini terbagi dalam beberapa sektor, yakni showroom, bengkel, serta waiting lounge. MPS cabang Gowa optimis bisa menjual 37 unit tiap bulan.

Sementara untuk cabang Bone berada di Jl. Poros Palakka, dengan lahan seluas 1.059 m2 dengan luas bangunan 980 m2. Showroom ini memiliki target penjualan 35 unit per bulan.

Suzuki resmikan dua diler baru di Sulawesi Selatan

Baca juga: Suzuki Recall Belasan Ribu Carry di Indonesia

PT MPS merupakan diler resmi Suzuki di Sulawesi Selatan yang berdiri sejak 1 November 1990. Hingga saat ini, MPS telah memiliki dua belas diler yang terdiri dari delapan diler dengan fasilitas 3S dan empat diler 2S. Selama 28 tahun, pencapaian penjualan MPS selalu mencatatkan hasil positif setiap tahunnya, dimana pada periode Januari-November 2018 PT MPS berhasil meraih market share sebesar 9,6 persen.

“Peresmian ini merupakan bentuk komitmen Suzuki untuk lebih dekat dan menjawab kebutuhan pelanggan dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu kualitas produk yang maksimal, biaya yang sebanding dengan daya beli, dan penyempurnaan produk dari masa ke masa,” ucap Setiawan.