Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Paksa Terobos Genangan Air, Perhatikan Ini

Kompas.com - 09/10/2018, 09:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Bersiap menghadapi musim penghujan, genangan air biasanya kerap muncul di ruas-ruas jalan yang dilalui. Pengemudi perlu bersiap diri, dan jangan ceroboh ketika mengambil keputusan untuk menerobos genangan air.

Pasalnya, jika tanpa perhitungan dan nekat melaluinya, bisa saja ada kemungkinan negatif yang bakal merugikan ke depan.  Lebih lagi, apabila mobil terjebak dan terendam cukup dalam.

Korlantas Porli dalam "Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas" yang diterbitkan besama Astra international mengungkapkan trik ketika akan melalui genangan air.

Pertama, perhatikan kondisi di depan mobil saat ingin melalui genangan. Usahakan dan pastikan mobil bisa melaju terus tanpa berhenti di tengah genangan air.

Baca juga: Cegah Motor Rusak Berat saat Terendam Banjir

Mobil yang terendam di basement Tamani Kafe, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Minggu (28/8/2016).KOMPAS.com/Nibras Nada Nailufar Mobil yang terendam di basement Tamani Kafe, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Minggu (28/8/2016).

Kedua, lewati genangan secara perlahan. Selanjutnya pertahankan putaran mesin tidak terlalu tinggi, atau di angka 1.500 rpm sampai 2.000 rpm. Ini agar air tidak masuk ke dalam mesin dan mengakibatkan kerusakan serius.

Ketiga, setelah melewati genangan air, keringkan kanvas rem dengan menjalankan mobil dengan perlahan, kemudian injak dan lepaskan rem berkali-kali. Lakukan hingga kondisi rem kembali normal.

Keempat, sebagai patokan, gunakan trotoar atau kendaraan yang ada di depan untuk memperkirakan ketinggian genangan air. Jangan memaksa melintas ketika ketinggian air sudah setengah ban mobil.

Kelima, apabila mesin mati saat melalui genangan air. Baiknya jagan dipaksa mesin menyala. Karena dikhawatirkan bakal terjadi water hammer.

“Agar tak membuat kerusakan komponen kelistrikan dan juga daleman mesin mobil, baiknya jangan sekalipun mencoba untuk memaksa mobil menyala. Karena resiko kerusakan bisa semakin besar, salah satu yang ditakutkan water hammer,” ujar Nurrahman Adi Saputra, Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan kepada KOMPAS.com, Senin (1/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau