TANGERANG, KOMPAS.com – Gaung kendaraan listrik dunia, mendorong pemerintah untuk cepat mangadaptasi tren tersebut. Lebih dari itu, Indonesia juga sudah berkomitmen untuk ikut menurunkan emisi carbon sampai 29 persen pada 2030.
Sebagai salah satu penyumbang emisi, industri kendaraan bermotor juga perlu mengalami evolusi, dengan medorong pertumbuhan populasi kendaraan ramah lingkungan. Regulasinya memang sedang digodok saat ini.
Merespons positif, bebeapa pabrikan otomotif asal Jepang dan Eropa, mulai memamerkan kendaraan ramah lingkungan milik mereka lewat pameran-pameran. Mereka juga bergiliran mendekati pemerintah, berbagi teknologi mobil listrik atau hybrid, sebagai bahan riset.
Tak mau ketinggalan, pabrikan baru asal China Wuling juga ikut merespons dengan memperkenalkan mobl listrik mereka E100 di GIIAS. Sudah dipasarkan di China, dalam waktu lima bulan E100 2018 ini sudah terjual 11.000 unit.
Baca juga: Mengenal E100, Mobil Listrik Mungil Milik Wuling
Ketika ditanyakan, mereka ternyata masih belum berencana untuk melakukan "PDKT" juga ke pemerintah, untuk berbagi teknologi. Padahal sebagai pemain baru, yang sedang gencar membangun brand dan menarik kepercayaan publik, membangun relasi ke pemerintah bisa jadi salah satu upaya.
“Belum belum, nanti kami lihat. Pasalnya ini produk baru tahun lalu diluncurkan, dan memang ini baru datang khsus untuk GIIAS saja. Memang di China sudah dipasarkan,” ujar Dian Asmahani, Brand Manager SGMW Motor Indonesia Jumat (3/8/2018).
“Memang per hari ini belum ada rencana untuk itu. Namun, ke depannya masih belum tahu seperti apa,” tutur Dian.
Jason Ding, Brand & Marketing Director Wuling Motors Indonesia menambahka, hubungan mereka dan pemerintah, sejauh ini masih dipercayakan kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) saja. Mereka belum terpikir untuk melakukan hubungan sendiri secara personal.
Terkait dengan model E100 yang baru dihadirkan di GIIAS, Dian menyebutkan, Wuling Indonesia masih tak membuka pemesanan, buat pengunjung yang tertarik membeli produknya dengan mengimpornya dari China.
Jadi buat yang berminat, sebaiknya sabar menunggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.