Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Teknologi EV, Mobil Jadul Bisa "Hidup Lagi"

Kompas.com - 10/07/2018, 07:42 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil studi yang dilakukan oleh lembaga survei terkemuka di dunia, menyatakan bahwa penjualan mobil listrik (electric vehicle) pada 2040, diperkirakan tembus 55 persen terhadap total pasar otomotif dunia.

Angka tersebut juga turut menggantikan setidaknya tujuh persen dari konsumi Bahan Bakar Minyak (BBM). Mengutip laporan Bloomberg New Energy Finance, Selasa (10/7/2018), penjualan mobiol listrik saat ini baru mencapai 1,1 per tahun, selanjutnya pada 2025 akan tumbut menjadi 11 juta unit, serta tembus 60 juta unit pada 2040.

Bukan hanya mobil keluaran terbaru, tetapi mobil klasik pun bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman tersebut. Sebagai contoh, banyak di Eropa dan negara lain di dunia yang pemilik mobil kuno mengganti mesin konvesional dengan bertenaga listrik.

Baca juga: Ancaman Nyata PHK Massal Akibat Revolusi Mobil Listrik

Hal tersebut untuk mendukung tujuan diadakan program mobil listrik, yaitu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk masa depan.

Mobil listrik e-tron dari AudiKompas.com Mobil listrik e-tron dari Audi

Sebagai contoh, mobil pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle ketika acara pernikahan. Ketika itu menggunakan merek kebanggaan Inggris, yakni Jaguar dengan model E-Type yang diproduksi pada 1968 silam.

Mobil tersebut bernama Jaguar E-Type Concept Zero, dengan model tanpa atap. Urusan tenaga, diklaim sanggup melaju hingga 100 kpj dalam 5,5 detik dan paling menarik, yaitu menggendong mesin listrik bertenaga 220 Kwh.

Mini Moke yang Menggunakan Mesin Listrikistimewa Mini Moke yang Menggunakan Mesin Listrik

Bukan hanya itu, ada juga pengguna mobil klasik lain yang mengganti mesin konvesional dengan sumber tenaga dari listrik. Salah satunya pemilik Mini Moke yang merupakan produksi antara 1964 hingga 1993.

Bahkan modifikasi seperti itu sudah banyak dilakukan oleh pecinta otomotif di luar negeri. Dengan begitu, berkat teknologi listrik yang akan berjaya di masa mendatang, maka mobil jadul atau klasik seperti itu pun tetap bisa dipakai lagi.

Mesin Mini Moke yang Pakai Mesin Listrikistimewa Mesin Mini Moke yang Pakai Mesin Listrik

Namun, memang butuh mengeluarkan uang lebih untuk mengganti mesin bensin dengan listrik.

Produsen

Pandangan dari sisi produsen otomotif, seperti dikutip laman CNN.com, Selasa (10/7/2018), Volkswagen (VW) menyebut bahwa pada 2025 perusahaan akan menjual 1 juta unit mobil listrik setiap tahun.

Bukan hanya VW, Mini juga tidak mau ketinggalan dengan tren tersebut. Merek yang berada di bawah naungan BMW Group itu juga akan meluncurkan mobil listrik di masa mendatang, tepatnya beberapa waktu lagi ketika memperingati hari jadi ke-60 tahun.

Mobil listrik dari Mini itu sendiri akan diproduksi di pabrik Mini yang berada di Oxford, Inggris.

Indonesia

Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie Otania mempraktekan cara menyalurkan listrik ke mobil listrik i8 pada hari kedua ajang International Motor Show (IIMS), di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/4/2018). Kompas.com/Alsadad Rudi Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie Otania mempraktekan cara menyalurkan listrik ke mobil listrik i8 pada hari kedua ajang International Motor Show (IIMS), di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Berdasarkan road map industri otomotif terbaru yang sudah disusun Kementerian Perindustrian, 20 persen dari seluruh produksi mobil di Indonesia pada 2025 merupakan bagian dari program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).

Termasuk di dalam LCEV itu adalah mobil listrik dan hibrida. Bahkan untuk memikat investasi baru dari para produsen otomotif, pemerintah sudah menyiapkan berbagai fasilitas insentif.

Harapannya, para produsen menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil listrik ataupun hibrida. Masing-masing produsen pun sudah mulai menjajakan diri dengan pemerintah terkait persoalan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com