JAKARTA, KOMPAS.com – Hingga saat ini Yamaha belum menentukan siapa yang akan menggantikan Tech 3 sebagai pendukung tim satelit MotoGP pada musim 2019.
Ada dua pihak yang belakangan jadi rumors yaitu Marc VDS dan entitas baru gabungan dari Malaysia, sirkuit Sepang dan Petronas.
Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing Srl menjelaskan, sejak Tech 3 memutuskan pindah ke KTM, Yamaha sudah berbicara dengan banyak tim. Diakui salah satunya adalah Marc VDS yang sekarang masih terikat kontrak dengan Honda.
Jarvis mengungkap sebenarnya sudah bernegosiasi jauh dengan Marc VDS dan menyebut tim asal Belgia itu adalah kanditat terbaik. Namun, situasi berubah setelah ada masalah antara Marc Van Der Straten (pendiri Marc VDS) dan rekan merger-nya untuk Moto2 Michael Bartholemy.
“Antara Jerez dan Le Mans, ada titik jatuh di rencana ini, seluruh situasinya berubah. Ada ketidakpastian dan masa depan Marc VDS tidak lagi terjamin,” kata Jarvis, gpone.com, Sabtu (9/6/2018).
Jarvis tidak tertarik atas apa yang dilakukan Marc VDS pada musim ini, tetapi apa yang bisa dilakukan pada masa depan. Dia mengatakan situasinya harus jelas lebih dulu, kemudian Yamaha akan mengevaluasi ulang apakah Marc VDS masih kandidat tim konsumen Yamaha.
Baca juga: Daftar Terbaru Pebalap MotoGP 2019
Upaya Malaysia
Ketertarikan dari Malaysia dikonfirmasi Jarvis bukan rumors namun fakta. Masalahnya Sirkuit Sepang dan Petronas belum punya rencana solid. Kedua sponsor itu belum punya tim dan pebalap.
Dua faktor itu yang bikin Jorge Lorenzo dan Andrea Iannone tidak tertarik kemudian masing-masing memilih Honda dan Aprilia. Ya, Jarvis mengakui sempat berpikir merekrut Lorenzo kembali untuk tim satelit.
“Kami perlu menunggu dan melihat bagaimana situasi berkembang untuk tim konsumen kami. Apakah itu Marc VDS atau yang lainnya. Kami mau punya empat sepeda motor di lintasan, kami tidak pernah membuat hal itu rahasia. Ini ide kami. Bila tidak terjadi pada 2019, itu bukan akhir dunia. Tahun depan kami bisa saja hanya punya dua motor dan kemudian mengevaluasi situasi,” ucap Jarvis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.