Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Minta Produksi Rush Lebih Banyak

Kompas.com - 16/04/2018, 10:32 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Problema model baru yang hits setelah peluncuran, seperti dialami Toyota Rush, yaitu lebih besar pasak daripada tiang. Artinya permintaan banyak tapi unit yang tersedia terbatas.

Sejak harga Rush 2018 diumumkan tidak naik dari model lama pada awal tahun ini, penjualannya langsung naik dua kali lipat. Tahun lalu Rush laku 1.600 unit per bulan, pada awal 2018 menjadi 3.500 unit per bulan.

Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan saat ini sedang mendiskusikan keinginan meningkatkan kapasitas produksi Rush yang dilakukan oleh Astra Daihatsu Motor. Masa inden konsumen Rush sekarang sampai empat bulan, namun bila lebih dari itu bisa bikin konsumen berubah pikiran.

Baca juga: Demi Mudik Gratis ke Magelang, Yulianti Rela Kehilangan Rp 500.000 dari Refund Tiket Bus

“Ya kami diskusikan ada atau tidak kemungkinkan menaikan kapasitas. Selama inden itu kan ada SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) juga yang masuk, kalau bisa dipenuhi pakai penambahan kapasitas ke level 4.000 unit sampai 5.000 unit,” ucap Soerjorpranoto, Jumat (13/4/2018).

Baca: Toyota Sebut Suplai Rush Menurun karena Ekspor

Walau sudah begitu kondisinya, penambahan kapasitas produksi bukanlah hal yang mudah, kata Soerjopranoto. Pada dasarnya semua pabrikan pasti rindu order unit, namun masalahnya butuh kepastian.

Baca juga: Thom Haye Ungkap Permintaan Rizky Ridho Jelang Akhir Laga Kontra Bahrain

Penambahan kapasitas produksi berarti menambah investasi, misalnya dari tambahan suplai komponen dan jam kerja karyawan. Pabrikan dikatakan butuh kepastian sampai kapan pesanan bakal tetap tinggi.

“Butuh kepastian dengan pesanan kami. Jadi misalnya dalam waktu selama 3 bulan itu 5.000 unit, setelah itu bagaimana. Kami sedang hitung,” kata Soerjopranoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau