Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneh, Model Terlaris Hyundai Indonesia Malah yang Termahal

Kompas.com - 27/03/2018, 12:45 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Buat merek-merek bukan spesialis premium, model terlaris biasanya biasanya berasal dari segmen bawah dan menengah yang harganya terjangkau. Namun, kebiasan itu tidak terjadi pada Hyundai Mobil Indonesia (HMI) dalam dua tahun ke belakang.

Setelah Grand Avega dan i10 tidak sanggup lagi jadi tulang punggung penjualan, tongkat yang membantu Hyundai berdiri tegak adalah H-1. Menariknya, di antara seluruh model Hyundai, banderol H-1 termahal.

Status H-1 sebagai model terlaris sudah terjadi sejak 2016. Saat itu penjualannya (wholesales) 329 unit dari total 1.259 unit hasil Hyundai. Hal itu terulang lagi pada 2017, H-1 laku 323 unit dari total pencapaian Hyundai 1.250 unit.

Baca: Hyundai Sonata Diinvestigasi di AS, Indonesia Aman

Hyundai H-1 2017.Dok. HMI Hyundai H-1 2017.

Deputy Marketing Director HMI Hendrik Wiradjaja mengakui sedang menjalankan strategi baru, yaitu fokus pada H-1. Menurut Hendrik, MPV pintu geser itu punya daya saing lebih kuat ketimbang model lain sebab satu-satunya yang diproduksi di dalam negeri dengan kandungan lokal 48 persen. Salah satu faktor kompetitif, harga, dikatakan bisa dikontrol ketimbang model CBU.

“Secara harga bersaing lebih sehat. Lebih aman bersaing di sini,” ucap Hendrik, saat dihubungi KOMPAS.com, Senin (26/3/2018).

Pergerakan Hyundai ke segmen lebih premium juga atas alasan kompetisi terlalu sibuk di segmen bawah. Hendrik menjelaskan, produk Low Cost Green Car (LCGC) yang semakin banyak ikut bersaing dengan segmen city car dan hatchback atau dikatakan mobil-mobil berukuran kecil.

Baca: Hyundai Indonesia Punya 3 Model Baru Tahun ini

Persaingan semakin sulit sebab produk LCGC menawarkan fitur serupa -bahkan lebih misalnya kapasitas 7-penumpang-, namun harganya lebih murah. Menjalankan strategi baru bukan berarti membuat Hyundai berhenti menawarkan i10 atau i20, hanya saja gaya pemasarannya yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau