Jakarta, KompasOtomotif – Raksasa otomotif asal Jepang Toyota Motor, mengumumkan kesiapannya untuk masuk ke era electric vehicle (EV) dengan rencana investasi 1,5 triliun yen Rp 179 triliun. Dana bakal digunakan untuk pengembangan dan produksi baterai EV pada 2030.
Mereka juga disebut secara bertahap akan memulai untuk mengurangi model mobilnya, yang hanya mengadopsi pembakaran dalam pada 2025.
Lebih dari itu, investasi ini juga jawaban Toyota atas protes beberapa pihak di pasar utama seperti di China dan wilayah lainnya, yang gencar mendorong elektrifikasi karena masalah lingkungan. Sebagai salah satu produsen mobil teratas di dunia, Toyota sering kali dikritik karena tidak merespon tren mobil listrik dengan cepat.
"Kami berharap bisa menjadi pemimpin pasar di kendaraan listrik," ujar Wakil Presiden Perusahaan Shigeki Terashi mengutip Nikkei, Jumat (22/12/2017).
Baca juga : Serbuan Merek China Jadi Ancaman Bagi Toyota Indonesia
Pada 2025, semua model yang dijual secara global oleh Toyota akan berupa kendaraan listrik, plug-in hybrid, hybrid, atau model konvensional yang memiliki versi elektrifikasi.
Toyota mulai meluncurkan kendaraan listrik dari 2020, dimulai dari China mendahului Jepang, India, Eropa dan Amerika Serikat. Toyota juga mengungkapkan rencana untuk meluncurkan lebih dari 10 model baru secara global, pada paruh pertama 2020.
Pekan lalu Toyota juga baru mengumumkan kerjasama mereka dengan produsen elektronik Panasonic, untuk menetapkan standar utama untuk baterai yang digunakan pada kendaraan listrik. Presiden Toyota Akio Toyoda menargetkan penjualan kendaraan listrik meningkat hampir empat kali lipat menjadi 5,5 juta unit, atau setengah dari total penjualan global pada 2030.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.