Tangerang, KompasOtomotif - Merestorasi mobil Mini tidaklah mudah. Butuh kesabaran karena suku cadangnya cukup sulit didapatkan. Perasaan inilah yang dirasakan sesepuh Jakarta Morris Club, Amrih Sahri.
Amrih mengatakan, ada beberapa bengkel di Jakarta yang biasanya dijadikan tempat berkumpulnya para pemilik mobil Pabrikan British Motor Corporation (BMC) tersebut. Salah satunya di bilangan Sultan Agung di Guntur, Jakarta Selatan.
"Bengkelnya Pak Rono, anaknya namanya Santoso, itu jadi tempat kumpul, walaupun di Kramat (Jakarta Pusat), juga ada," kata Amrih di sela acara "Indonesia 1st Mini Day" yang digelar di MaxxBox Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Sabtu (9/12/2017).
Baca juga : Kumpul Penggemar Mini Cooper Tingkat Nasional Digelar
Di bengkel itulah para pemilik mobil buatan Inggris ini bertukar informasi mengenai suku cadang dan berbagai hal lainnya. Bahkan, tukar pinjam suku cadang pun kerap dilakukan sesama pemilik mobil.
Tetapi dari kumpul-kumpul sesama pemilik Mini, akhirnya bisa saling bertukar informasi serta tips dan trik. Beberapa bagian mobil, khsusnya pada mesin, bisa disiasati dengan menggunakan suku cadang mobil lain yang lebih umum.
Baca juga : Morris Mini, Dirancang Karena Krisis Suez, Terkenal Berkat Mr Bean
Namun demikian, jika bicara soal perawatan mesin Mini Cooper, maka tidaklah sulit. Menurut Sonoe, mesin dari mobil yang ukurannya sekitar 3 meter ini cukup kuat.
"Asalkan kita rajin mengontrol mobilnya. Cek remnya, mesinya, rajin ganti oli, ini aman. Ini bandel kok mesinnya," kata Sonoe.
Jika ingin berbelanja secara langsung, para pemilik mobil ini bisa menyambangi penjual spare part mobil yang ada Atrium Senen, Jakarta Pusat. Bengkel-bengkel di sana menyediakan berbagai kebutuhan pemilik Morris.
Baca juga : Jelajah Bali Bersama MINI Cooper S Cabrio [VIDEO]
"Biasanya kami belanja di Atrium Senen, tapi barangnya itu pun dimasukan dari luar negeri juga. Jadi tidak ada produksi lokal. Kalau mau hemat, beberapa bisa substitusi, misalnya filer oli bisa menggunakan milik Kijang Inova, busi juga sama seperti mobil umumnya. Tapi tidak semua part bisa di substitusi," kata Bisma.
Meskipun tidak sulit mendapatkan suku cadang mobil tua tersebut, namun harganya berbeda dengan mobil-mobil pada umunya. "Ya, sedikit lebih mahal," kata Bisma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.