Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laporan dari Jepang

Sekat Toyota dan Daihatsu Masih Belum Jelas di Indonesia

Kompas.com - 02/11/2017, 14:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif – Menguasai pasar dalam negeri secara gabungan, aliansi Toyota dan Daihatsu yang resmi menyatu di 2016 lalu ternyata masih bersaing sengit di dalam negeri. Pasalnya, belum ada batasan yang jelas antara keduanya, untuk membagi pasar otomotif dalam negeri.

Ini seperti disampaikan President Daihatsu Motor Company Koichiro Okudaira, saat ditanyakan KompasOtomotif pada pembukaan booth Daihatsu di Tokyo Motor Show (TMS), Jepang, Rabu (25/10/2017).

Dirinya menambahkan, masih belum ada batasan-batasan jelas antara Toyota dan Daihatsu di pasar Indonesia. Saat ini Daihatsu masih bertahan dengan konsep 'Daihatsu Sahabatku', dan begitu juga Toyota dengan slogannya sendiri.

“Atau mungkin saja batasannya, kami menjangkau konsumen yang kelas mobilnya ada di level bawah, sementara untuk Toyota lebih tinggi lagi kelasnya. Namun overall, tidak ada batasan yang jelasnya,” ujar Okudaira.

Okudaira menambahkan, kalau sampai saat ini, Daihatsu dan Toyota masih dalam proses diskusi terkait dengan akuisisi (konsolidasi). Jadi, persaingan antara keduanya saat ini, terutama di pasar Indonesia masih terjadi.

Baca juga : Diler Daihatsu Ini Tanpa Kursi untuk Pegawai

Proyek ECCC

Setelah pengumuman akuisisi Toyota atas Daihatsu, kemudian tercetus proyek kolaborasi Emerging-market Compact Car Company (ECCC) yang sasarannya pasar negara berkembang. Namun, sampai saat ini belum jelas progresnya.

Bahkan keterlibatan Indonesia pada proyek ini masih belum pasti. Padahal masing-masing Toyota dan Daihatsu, punya fasilitas yang cukup mumpuni di dalam negeri.

“Iya kami punya perusahaan ECCC bersama Toyota, dan saat ini kami masih diskusi, apakah akan mengikuti rule-nya Toyota atau Daihatsu. Belum jelas. Begitu juga terkait peran Indonesia, masih didiskusikan dan sedang mencari cara agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat Indonesia,” ujar Okudaira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau