Tokyo, KompasOtomotif - Masing-masing produsen otomotif sudah punya mobil yang ramah lingkungan. Teknologi yang disematkan juga cukup beragam, mulai listrik, plug-in hybrid, fuel cell (hidrogen), hingga hybrid.
Beberapa negara sudah siap dengan teknologi tersebut, seperti di Amerika Serikat (AS), Eropa hingga di beberapa negara di Asia, seperti Jepang.
Negara lain, seperti Indonesia, Vietnam, dan Pakistan menurut Shinji Aoyama, Chief Officer Regional Operations (Asia & Oceania) Honda Motor Co., Ltd and President and CEO Asian Honda Motor Co., Ltd, potensinya belum terlalu besar.
"Terutama untuk teknologi mobil listrik. Kami belum melihat penuh potensi di ketiga negara itu," ujar Aoyama di hadapan jurnalis asal Vietnam, Pakistan, dan Indonesia, termasuk KompasOtomotif, di Tokyo, Kamis (26/10/2017).
Baca juga: Honda Sebut Mobil Hidrogen Belum Bisa Masuk Indonesia
Negara-negara tersebut, lanjut Aoyama masih mengandalkan mesin konvesional yang hemat bahan bakar. Tak kalah pentingnya lagi, harus memiliki harga jual terjangkau.
"Teknologi mesin bensin saja belum sepenuhnya dikerjakan. Mungkin kami fokus ke arah itu dulu," kata pria asal Jepang itu.
Teknologi mobil ramah lingkungan di Indonesia juga baru mau dimulai. Pemerintah sedang merumuskan program low carbon emission vehicle (LCEV), yang di dalamnya mengatur tentang insentif terkait produksi mobil-mobil ramah lingkungan, mulai mesin kecil dengan turbo, hibrida, hingga listrik murni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.