Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Shell Kenalkan Teknologi Anti Palsu

Kompas.com - 21/10/2017, 08:42 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Maraknya pemalsuan pelumas membuat sebagai produsen oli untuk berinovasi. Salah satunya seperti yang dilakukan Shell Helix dengan mengenalkan teknologi yang disebut Jam Jar.

Teknologi ini merupakan segel inovatif yang dilengkapi dengan kode QR pada lapisan kedua. Kode ini dapat dipindai dan terhubung langsung ke server anti pemalsuan atau Shell Anti-Conterfeit System.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan produk terbaik bagi pelanggan kami dan kami akan terus membawa inovasi untuk memastikan pelanggan mendapatkan produk terbaik kami, termasuk menjaga keaslian produk yang beredar di tengah masyarakat,” kata Direktur Pelumas PT Shell Indonesia Dian Andyasuri, dalam siaran resminya, Kamis (20/10/2017).

Teknologi Jam Jar juga mendapat atensi dari Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP). Menurut Justisiari P. Kusumah selaku Ketua MIAP, dengan adanya teknologi ini akan memudahkan masyarakat mengetahui keaslian dari sebuah produk.

Baca : Indonesia Salah Satu Penggerak Bisnis Global Shell

“Salah satu faktor pendorong peredaran pelumas palsu adalah peningkatan kepemilikan kendaraan di Indonesia. Karenanya, produsen pelumas perlu membantu konsumennya dalam mengidentifikasi produk pelumas asli karena hal ini akan memengaruhi kepuasan pelanggan terhadap produk,” ujar Justisiari.

Jam Jar pada kemasan pelumas Shell.Istimewa Jam Jar pada kemasan pelumas Shell.

Menurut Justisiari, pemerintah cukup serius menanggapi kasus pemalusan, kondisi ini dibuktikan dengan dikeluarkannya UU No.20 Tahun 2016 yang bisa menjerat produsen, bukan konsumen, barang palsu dengan ancaman maksimal lima tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1 miliar.

Untuk pengecekan, konsumen bisa memindai QR Code, atau langsung mengunjungi situs resmi Shell dan memasukan 16 angka yang tertera pada lapisan kedua untuk melakukan verifikasi. Lebih mudah lagi konsumen bisa langsung mengirimkan pesan singkat ke nomor 085574670055.

“Selain Pemerintah dan produsen, masyarakat juga perlu turut aktif mengantisipasi peredaran pelumas palsu, karena penggunaan pelumas palsu pada mesin kendaraan bisa membuat kerugian," ucap Justisiari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau