Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Semua Pembatas Jalan Gunakan "Water Barrier"

Kompas.com - 06/10/2017, 15:02 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

Jakarta, Kompas Otomotif - Peristiwa tabrakan dengan pembatas jalan atau separator kerap terjadi. Kejadian-kejadian ini banyak diunggah di media sosial dan menjadi bahan perbincangan netizen.

Banyak netizen berpendapat seharusnya pengelola jalan menggunakan material pembatas yang lebih aman. Selama ini desain pembatas dengan menggunakan beton dinilai membahayakan.

"Kita sudah pernah beberapa kali menggati desain separator, dari yang berukuran kecil atau kansteen sampai terakhir ini didesain oleh dinas Bina Marga," ucap Sigit Widjatmoko, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat dihubungi, Jumat (6/10/2017).

Dalam Permenhub No 34 tahun 2014 tentang marka jalan, pasal 11 ayat 2, sudah diatur mengenai bahan yang digunakan sebagai pembatas jalan. Pilihannya yakni terbuat dari bahan plastik atau bahan lain yang diisi air (water barrier) serta terbuat dari beton (concrete barrier).

Baca : Pembatas Jalan Bikin Celaka, Tanggung Jawab Siapa?

 

?02:14 #Kecelakaan Kendaraan menabrak pembatas di depan Ratu Plaza Jl. Jend. Sudirman dan maaih penanganan #Polri.?

A post shared by TMC Polda Metro Jaya (@tmcpoldametro) on Sep 30, 2017 at 12:18pm PDT

Dari pilihan bahan diatas, nampak lebih aman menggunakan bahan plastik dengan isi air. Tapi mengapa ini bukan menjadi pilihan untuk ditempatkan di seluruh ruas jalan?

"Kesulitannya bila menggunakan separator plastik itu cenderung mudah digeser-geser. Tujuan penggunaan separator untuk sterilisasi lajur TransJakarta misalnya, jadi tidak bisa tercapai," ungkap Sigit.

Dari laporan, sebagian besar kecelakaan yang terjadi akibat kelalaian pengemudi. Banyak kecelakaan terjadi di waktu malam, dini hari, dan pagi hari dengan sebab berkendara tidak berkonsentrasi, mengantuk, dan tidak tanggap dengan kondisi sekitar.

 

?02:33 #Kecelakaan Toyota Yaris B 1623 ML menabrak pembatas jalan dkt Gardu Tol Semanggi 2 Jl. Gatot Subroto & msh penanganan #Polri.?

A post shared by TMC Polda Metro Jaya (@tmcpoldametro) on Sep 29, 2017 at 12:36pm PDT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau