Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China “Tekan” Merek Asing Soal Mobil Listrik

Kompas.com - 29/09/2017, 12:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Beijing, KompasOtomotif – Pemerintah China terus tekan merek asing, memaksa mereka memenuhi target penjualan baru, soal kendaraan fully electric (Electric Vehicle/EV) dan hybrid, sampai akhir 2019. Aturan baru ini akan resmi diluncurkan pada awal 2018.

Meski beberapa merek global di China mengeluarkan pernyataan positif soal aturan ini, tapi di lain pihak beberapa khawatir akan kemampuan mereka. Produsen asing yang berada di China bahkan sempat menulis surat kepada pemerintah China Juni lalu, mendesak pelunakan proposal soal mobil EV dan hybrid, mengutip Reuters, Kamis (28/9/2017).

Kementerian Perindustrian di China mengatakan, merek mobil asing perlu menambah sokongan baru untuk kendaraan yang disebut new-energy vehicles (NEV), demi mencapai ambang batas 10 persen dari total penjualan tahunan di 2019. Sampai 2020 akan terus dinaikkan menjadi 12 persen sampai 2020.

Aturan baru tersebut, menghapus kuota 8 persen penjualan mobil tanpa emisi, yang perlu dipenuhi pada 2018, meski tidak sesuai dengan rencana yang diumumkan sebelumnya.

Baca juga : China Mau Larang Mobil Diesel dan Bensin

Kuota tersebut dianggap sebagai bagian penting oleh China, pasar otomotif terbesar di dunia, untuk mengembangkan pasar NEV-nya sendiri. Tujuan jangka panjangnya, yaitu melarang produksi dan penjualan mobil yang menggunakan bahan bakar tradisional, yang baru saja diumumkan awal bulan ini.

Pihak Honda mengatakan, kalau mereka memang sudah berencana meluncurkan mobil baterai listrik di China tahun depan. Bahkan mereka akan  mencoba memperluas jajaran kendaraan dengan energi baru, untuk memenuhi kuota.

"Kami menyambut baik pergeseran industri otomotif China menuju penerapan NEV yang lebih baik dan akan mematuhi peraturan, yang diajukan oleh pihak berwenang," ujar Ford Motor dalam sebuah pernyataan, menanggapi pengumuman tersebut.

Sementara General Motors menyebutkan, mereka akan berusaha mematuhi persyaratan wajib NEV di China. "GM memiliki kapasitas yang cukup untuk memproduksi NEV di China," tutur pihak GM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau