Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendala Transaksi e-Money, Ini Solusi Jasa Marga

Kompas.com - 12/09/2017, 18:02 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Pelaksanaan transaksi non tunai di jalan tol mendapat beberapa keluhan dari konsumen pengguna uang elektronik (e-Money). Mulai dari masalah struk pembayaran yang sering habis, mesin tapping yang kurang responsif atau lemot, sampai jarak tapping yang masih sulit dijangkau oleh sebagian pengendara.

Menanggapi kondisi ini, Herry Trisaputra Zuna Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) PT Jasa Marga (persero) Tbk, menjelaskan, beberapa keluhan sudah ditampung dan didiskusikan untuk perbaikan di lapangan.

"Kita sudah dengar (keluhan) memang, tapi kita kumpulkan dulu. Kita upayakan ada perbaikan dalam waktu singkat, saat ini kita pelajari dulu beberapa yang bisa dicari solusinya," kata Herry kepada KompasOtomotif, Selasa (12/9/2017).

Upgrade

Menurut Herry, untuk masalah mesin pembaca kurang sensitif memang ada di beberapa gerbang tol. Namun Herry pun sudah meminta pihak bank dan vendor agar segera menarik dan mengganti yang baru.

Baca : Fix, Mulai 31Oktober Jasa Marga Tolak Tunai

"Kita sudah minta untuk di-upgrade agar bisa comply dengan kartu elektronik yang ada saat ini, karena itu kan bukan dari kami. Memang ada beberapa reader yang perlu diganti, kalau tidak salah jumlahnya sekitar 100-an unit," ucap Herry.

Pintu GTO di CibuburStanly/KompasOtomotif Pintu GTO di Cibubur

Sebelumnya, Direktur Operasional II PT Jasa Marga Tbk, Subakti Syukur, juga menjelaskan hal senda. Selain reader, Jasa Marga juga sedang meminta pihak bank untuk menarik kartu e-money lawas karena dianggap sudah kedaluwarsa.

"Ada beberapa kartu lawas keluaran pertama yang kita minta tarik, itu keluaran 2008 sampai 2010 karena sudah kedaluwarasa. Jadi saat digunakan mesin bacanya lama, tidak cepat," ucap Subakti.

Baca : Keluhan Pengguna Transaksi Non Tunai di Jalan Tol

Tombol Khusus

Sedangkan untuk masalah ketersediaan bukti pembayaran, Herry sudah memilik solusi yang sesaat lagi siap diterapkan.

Sejumlah kendaraan antre di gerbang tol Cibubur Utama, Jakarta Timur, Kamis (7/9). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah mengeluarkan surat keputusan menghilangkan gerbang tol Cibubur dan Cimanggis mulai 8 September 2017, hal tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan pada ruas tol Jakarta, Bogor dan Ciawi (Jagorawi). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/aww/17.ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya Sejumlah kendaraan antre di gerbang tol Cibubur Utama, Jakarta Timur, Kamis (7/9). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah mengeluarkan surat keputusan menghilangkan gerbang tol Cibubur dan Cimanggis mulai 8 September 2017, hal tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan pada ruas tol Jakarta, Bogor dan Ciawi (Jagorawi). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/aww/17.
"Dari hasil pengamatan kami, ada beberapa pengguna yang tidak butuh struk, jadi kadang mereka tidak ambil atau langsung dibuang. Kita berinisiatif untuk membuat tombol khusus, jadi bila konsumen butuh struk tinggal tekan tombol, kalau tidak ya tidak usah," ujar Herry.

Jarak Ideal

Sementara untuk masalah jarak kendaraan dengan mesin tapping dinilai sudah ideal, tapi bila memang ada keluhan Herry akan kembali meninjau ulang.

"Standar kita buat sesuai dimensi kendaraan, sekarang juga sudah ada alat bantu untuk transaksi itu kan (tongtoll). Tapi oke, ini jadi catatan kami, nanti akan kembali dievaluasi lagi," kata Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau