Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Pengguna Transaksi Non Tunai di Jalan Tol

Kompas.com - 12/09/2017, 17:34 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Mulai 31 Oktober 2017, semua gerbang tol akan menggunakan transaksi uang elektronik (e-Money). PT Jasa Marga (Persero) Tbk, saat ini sedang gencar melakukan persiapan sekaligus sosialisasi untuk penerapan menuju 100 persen full non tunai.

Meski diklaim memiliki keuntungan lebih seperti fleksibel dan waktu transaksi yang lebih cepat, tapi bukan berarti mulus tanpa kritik. Beberapa pengguna e-Money yang kerap melakukan transaksi pembayaran, justru sering mengalami beberapa kendala.

Contohnya seperti yang dialami Puput. pegawai swasta, dengan postur tubuh 150 cm ini kerap kesulitan saat akan melakukan tapping di gerbang tol yang hanya meyediakan reader tanpa ada petugas yang membantu.

"Sampai harus lepas safety belt, netralin transmisi, mundurin jok, bahkan sampai posisi kepala keluar dari jendela untuk ngetap kartu," ucap Puput kepada KompasOtomotif, Selasa (12/9/2017).

Baca : Jasa Marga Masih Butuh 385 "Reader"

Begitu juga dengan Sari, karyawan swasta yang kerap mengalami kesulitan mengatur jarak mobil dengan reader. "Kadang sampai harus buka pintu, terlalu mepet juga, pelek mobil jadi baret kena batas jalan," ucap Sari.

Tongcard

Harus diakui, beberapa posisi reader memang ada yang terlalu tinggi dan jauh bagi seseorang, apalagi ditambah dengan ground clearance mobil yang juga pendek. Tapi masalah ini sebenarnya bisa di atasi dengan adanya alat bantu bernama Tongcard.

Aksesori tongcard, memudahkan proses tap mesin pemindai e-TollBukaLapak/GomoShop Aksesori tongcard, memudahkan proses tap mesin pemindai e-Toll

Sama dengan tongkat narsis (tongsis), fungsinya sebagai media pembantu menempelkan kartu elektornik ke konsol reader tapping pada pimtu tol. Jadi kartu diselipkan di ujung tongkat dan tinggal disodorkan dari jendela ke mesin tapping.

Panjang pendek dari Tongcard juga bisa diatur menyesuaikan jarak yang dibutuhkan. Harga alat ini bervariasi, ada yang Rp 25.000 sampai Rp 50.000, dan mulai banyak dijajakan di berbagai toko online di Indonesia.

Kesulitan Lain
Selain dari masalah jarak dan kesulitan menggapai mesin tapping, kendala lain yang sering dialami oleh pengguna e-Money adalah adalah masalah reader yang kurang responsif saat membaca kartu.

"Ada beberapa gerbang tol yang masih lamban baca saldo, jadi saat transaksi juga lebih lama. Bahkan kadang-kadang lebih lama dari melakukan transaksi menggunakan uang langsung (tunai)," ucap Hendro pegawai swasta yang kerap pulang pergi dari Kuningan menuju Cibubur.

Transaksi non-tunai menggunakan kartu e-toll cuma butuh waktu 2-3 detik(GARRY ANDREW LOTULUNG/Kompas.com) Transaksi non-tunai menggunakan kartu e-toll cuma butuh waktu 2-3 detik

Sedangkan Caron, sering kesal dengan struk atau bukti transaksi yang habis, terutama saat jam-jam sibuk.

"Pakat kartu (e-Money) memang lebih cepat, enggak harus antri. Tapi kadang saat mau ambil struk itu tidak keluar, meski sepele tapi sebenarnya berguna sebagai bukti rembes kantor kalau saat keluar karena tugas," kata Caron yang bekerja di Kawasan Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau