Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Minta Sediakan Dua Juta "e-toll"

Kompas.com - 22/08/2017, 13:42 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Wacana menghilangkan transaksi tunai di pintu tol segera dilaksanakan 31 Oktober 2017. PT Jasa Marga pun tengah melakukan banyak persiapan agar saat diberlakukan bisa berjalan mulus.

Jasa Marga akan mengoptimalisasikan konfigurasi gardu tidak terima tunai disemua pintu tol. Total ada 1.002 gardu induk dan 217 gerbang APJT yang akan dibuat 100 persen menggunakan e-toll.

Baca : Fix, Mulai 31 Oktober Jasa Marga Tolak Tunia

"Sampai saat ini itu kita punya gardu yang bisa tapping sendiri sekitar 50 persen. Berlanjut dengan yang kita kerjakan saat ini untuk mengejar 90 persen tapping sendiri hingga akhir September 2017 nanti, dan harapannya pada 31 Oktober semua sudah full pengguna tol tapping sendiri," kata Direktur Operasi II PT Jasa Marga Subakti Syukur saat dihubungi KompasOtomotif, Senin (21/8/2017).

Lantas bagaimana dengan penetrasi mengenai kepemilikan e-toll sendiri. Menjawab hal ini, Subakti, mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan bank-bank penyedia e-toll untuk mengedarkan kartu lebih banyak sebelum 31 Oktober nanti.

"Kita sudah bilang ke mereka (bank) untuk menyediakan dan mengedarkan e-toll lebih banyak karena masih sangat kurang. Kalau dilihat dari data pengguna tol sendiri, kurangnya itu sekitar dua juta kartu, jadi itu yang harus mereka suplai sebelum pelaksanaan nanti," ucap Subakti.

IlustrasiKONTAN/BAIHAKI HAKIM Ilustrasi
Baca : Daftar Tol Jasa Marga yang Non-Tunai

Tidak hanya itu, Subakti juga menjelasakan pihak bank juga harus melakukan penarikan kartu e-toll lawas yang sudah kadaluwarsa di masyarakat. Hal ini dilakukan agar proses tapping bisa sesuai dengan mesin reader baru.

"Kartu yang lama itu sering bermasalah. Reader pada kartu lama itu masih lambat saat di tapping, jadi lambat saat transaksi. Kalau dari Jasa Marga kesiapan saat sudah berjalan, tapi untuk kesiapan kartu e-toll itu harus ditanyakan langsung ke pihak bank-nya," ucap Subakti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau