Jakarta, KompasOtomotif - Jelang mudik 2017, beberapa instansi sudah mulai sibuk mengatur strategi mengatasi peningkatan volume kendaraan, termasuk dari kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemnhub). Fokus utama untuk saat ini adalah pada puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-2 sebelum Hari Raya.
Baik pihak perhubungan dan kepolisian mengaku sudah banyak melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Terutama mengenai masalah angkutan umum, rekayasa lalu lintas, serta kesiapan infrastruktur.
Baca : Wacana Nopol Ganjil Genap untuk Mudik 2017 Batal
"Kita sudah kordinasi dengan pihak-pihak terkait mengenai kesiapan musim mudik dan arus balik tahun ini. Antisipasi dan rekayasa lalu lintas sudah kita rancang. Dari pihak kepolisian kurang lebih ada 16.200 personel yang akan kita turunkan," ucap Kepala Bidang Manajemen Operasional dan Rekayasa Lalu Lintas Korlantas Polri Kombes Pol Darto Juhartono, di Universitas Pertamina Simprug, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017).
Dari sisi lalu lintas, berkaca dari kejadian tahun lalu fokus utama akan berada pada pengaturan di pintu keluar tol Brebes Timur. Menurut Darto, beberapa skenario sudah ditetapkan, termasuk mengaktifkan tol baru, yakni Brebes Timur menuju Semarang.
"Dari info terakhir, tol sudah bisa difungsikan secara situasional. Jadi baru bisa dilewati oleh mobil kecil, tapi itu hanya sampai Grinsing karena sisanya belum selesai. Konsentrasi terorisme juga kita fokuskan termasuk kriminalitas," papar Darto.
Baca : Strategi Pertamina Cegah Kelangkaan BBM di Jalur Mudik
Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pandu Yunianto, juga membenarkan bahwa tol Brebes Timur menuju Semarang sudah siap untuk dilalui sejak H-10 sebelum Lebaran.