Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Akui Honda Jagonya "Flag-to-Flag"

Kompas.com - 07/08/2017, 17:22 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Sumber Motorsport

Brno, KompasOtomotif - Valentino Rossi harus menelan pil pahit setelah melakukan blunder akibat terlambat masuk ke pit untuk berganti motor. Pebalap asal Italia ini juga mengakui bahwa ia tidak pandai dalam  metode flag-to-flag MotoGP .

Baca : Kesalahan Berbuah Kemenangan buat Marquez di GP Ceko

"Sulit dalam kondisi ini, dengan flag-to-flag, saya kira ini bukan titik terkuat saya dalam balapan dengan tipe seperti ini. Tapi tidak terlalu buruk," kata Rossi yang dikutip dari Motosport.

Rossi sempat memberikan perlawanan pada putaran awal, bahkan potensi untuk menempati podium cukup besar karena The Doctor memulai balap pada putaran kedua. Namun akibat telat membuat keputusan dia harus merosot hingga posisi 14.

Hasil dari kesalahan tersebut, Rossi harus bersusah payah menggejar ketertinggalan. Merangkak dari bawah, Rossi pun berhasil menanggalkan satu persatu pebalap hingga masuk jajaran empat besar.

“Memang sangat disayangkan, karena kami harusnya bisa mendapat poin lebih dan naik podium. Tapi hasilnya seperti ini, dan dalam kondisi seperti ini, posisi keempat tidak terlalu buruk,” ucap Rossi.

Momen seperti ini bukan yang pertama dialami Rossi, saat GP Jerman pada 2016 lalu, pebalap Italaia ini juga harus kehilangan posisi akibat drama flag-to-flag. Bahkan hingga tergeser ke urutan delapan.

Baca : Rossi Maksimal, Vinales Merana di MotoGP Brno

Kesalahan Rossi membuat ia harus mengakui Honda lebih kuat dan mapan menghadapi situasi flag-to-flag. "Saya pikir Honda banyak belajar dari situasi balap seperti ini, merek lebih baik dari kami," ucap Rossi.


Flag-to-flag

Flag-to-flag merupakan salah satu menu regulasi di ajang MotoGP yang diterapkan pada 2005. Aturan ini dibuat untuk menggantikan fungsi start ulang ketika balapan yang sedang berlangsung tiba-tiba diguyur hujan atau sebaliknya.

Dari tahun ke tahun ragulasi ini sudah melewati beberapa revisi. Salah satunya dengan membatasi jumlah mekanik yang hanya boleh dilakukan empat orang saat membantu pebalap berganti motor, serta memastikan kondisi transmisi motor tetap dalam posisi netral.


Bila ketahuan mekanik sengaja memasukkan gigi agar memudahkan pebalap langsung bisa melaju, maka akan langsung dikualifikasi oleh race direction.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau