Brno, KompasOtomotif - Valentino Rossi harus menelan pil pahit setelah melakukan blunder akibat terlambat masuk ke pit untuk berganti motor. Pebalap asal Italia ini juga mengakui bahwa ia tidak pandai dalam metode flag-to-flag MotoGP .
Baca : Kesalahan Berbuah Kemenangan buat Marquez di GP Ceko
"Sulit dalam kondisi ini, dengan flag-to-flag, saya kira ini bukan titik terkuat saya dalam balapan dengan tipe seperti ini. Tapi tidak terlalu buruk," kata Rossi yang dikutip dari Motosport.
Rossi sempat memberikan perlawanan pada putaran awal, bahkan potensi untuk menempati podium cukup besar karena The Doctor memulai balap pada putaran kedua. Namun akibat telat membuat keputusan dia harus merosot hingga posisi 14.
Hasil dari kesalahan tersebut, Rossi harus bersusah payah menggejar ketertinggalan. Merangkak dari bawah, Rossi pun berhasil menanggalkan satu persatu pebalap hingga masuk jajaran empat besar.
He may have dominated the #CzechGP but solid results from Viñales, Dovizioso, Rossi & Pedrosa keep Marquez in check on points!#CzechGP pic.twitter.com/p6mswzV6Xo
— MotoGP™???????????? (@MotoGP) 6 Agustus 2017
“Memang sangat disayangkan, karena kami harusnya bisa mendapat poin lebih dan naik podium. Tapi hasilnya seperti ini, dan dalam kondisi seperti ini, posisi keempat tidak terlalu buruk,” ucap Rossi.
Momen seperti ini bukan yang pertama dialami Rossi, saat GP Jerman pada 2016 lalu, pebalap Italaia ini juga harus kehilangan posisi akibat drama flag-to-flag. Bahkan hingga tergeser ke urutan delapan.
Baca : Rossi Maksimal, Vinales Merana di MotoGP Brno
Kesalahan Rossi membuat ia harus mengakui Honda lebih kuat dan mapan menghadapi situasi flag-to-flag. "Saya pikir Honda banyak belajar dari situasi balap seperti ini, merek lebih baik dari kami," ucap Rossi.
Disaster so far for #MM93 who dropped down the field big time before pitting for dry tyres.. could this be a master stroke, though? #CzechGP pic.twitter.com/TF8WWvAbfM
— MotoGP™???????????? (@MotoGP) 6 Agustus 2017
Flag-to-flag merupakan salah satu menu regulasi di ajang MotoGP yang diterapkan pada 2005. Aturan ini dibuat untuk menggantikan fungsi start ulang ketika balapan yang sedang berlangsung tiba-tiba diguyur hujan atau sebaliknya.
Dari tahun ke tahun ragulasi ini sudah melewati beberapa revisi. Salah satunya dengan membatasi jumlah mekanik yang hanya boleh dilakukan empat orang saat membantu pebalap berganti motor, serta memastikan kondisi transmisi motor tetap dalam posisi netral.
Rossi and Dovi pit from lead, only Zarco has not stopped #CzechGP #MotoGP pic.twitter.com/M47J9iRwZj
— CRASH.NET MotoGP (@crash_motogp) 6 Agustus 2017
Bila ketahuan mekanik sengaja memasukkan gigi agar memudahkan pebalap langsung bisa melaju, maka akan langsung dikualifikasi oleh race direction.