Jakarta, KompasOtomotif – Pada 2019 nanti, ajang balap dunia di kelas Moto2 dipercaya bakal naik ke level lebih tinggi. Ini disebut-sebut karena pasokan mesin dari Triumph dan komponen Electronic Control Unit (ECU) baru.
Bahkan, jika ditambahkan dengan upgrade yang dilakukan oleh pemasok ban, Dunlop, kelas Moto2 bisa menempel atau bahkan melampaui ujung ekor MotoGP, atau catatan waktu paling lambat di kelas premier tersebut.
“Kedatangan Triumph adalah berita yang sangat bagus. Tidak hanya soal produsen baru dari merek terkenal, tapi konfigurasi triple engine yang tentunya akan terdengar fantastis," ujar Herve Poncharal bos Tech 3 mengutip Crash.net, Minggu (23/7/2017).
Catatan waktu tercepat Moto2 di Grand Prix Jerman baru-baru ini, mencapai 1 menit 24,483 detik, yang oleh Miguel Oliveira dari tm KTM. Sementara pebalap paling lambat di putaran MotoGP adalah Scott Redding dari Pramac Ducati dengan angka 1 menit 23,221 detik. Jadi selisih waktunya sangat ketat.
"Bersama dengan mesin yang lebih besar (765cc) dan kuat dari Triumph, serta dilengkapi dengan ECU baru oleh Magneti-Marelli, akan menjadi langkah besar di masa mendatang, dibandingkan dengan yang sudah kami miliki sekarang di Moto2," ujar Poncharal.
"Jadi semakin jelas untuk kelas Moto2, di mana pada saat ini saja (menggunakan mesin Honda 600cc) sudah sangat dekat dengan catatan waktu MotoGP, dan bakal bisa semakin dekat lagi ke depannya,” tutur Poncharal.
Kemungkinan Bergabung di MotoGP
Poncharal yang juga sebagai Presiden The International Road Racing Teams Association (IRTA) menuturkan, begitu mesin Triumph mulai hadir di paddock, mereka bisa saja mengambil langkah besar lain, seperti membuat tim pabrikan baru dan masuk di kelas premier, untuk memperluas kehadirannya.
"Saat ini mereka adalah pemasok mesin ke Moto2, tapi kita semua tidak pernah tahu, mereka mungkin berpendapat, kalau kejuaraan ini membawa banyak perhatian, dan mengapa tidak mencoba bergabung sebagai pabrikan MotoGP dalam beberapa tahun,” ujar Poncharal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.