Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Moge di Indonesia Bakal Tumbuh dalam Jangka Pendek

Kompas.com - 17/05/2017, 17:37 WIB


Sidorajo, KompasOtomotif – Semakin semaraknya pasar sepeda motor premium dengan segmen kubikasi besar (moge) di atas 500 cc membuat rangsangan semakin terasa. Konsumen yang selama ini harus mengandalkan para importir umum untuk membeli moge, kini sudah mulai ditawarkan langsung oleh para agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Honda misalnya, baru dalam dua tahun terakhir mulai memasarkan moge ke Indonesia. Direktur Pemasaran AHM, Shigeto Kimura, mencoba membagi prediksinya pada KompasOtomotif, di Sidoarjo, Rabu (17/5/2017). “Kami memang baru mulai memasarkan moge di Indonesia, dan potensi pasarnya di sini ada. Indonesia selalu kental dengan budaya pemotor dan ini kesempatan besar,” kata Kimura.

Jika melihat data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total pasar moge dari para anggota asosiasi masih tak terlalu dianggap dari rata-rata penjualan sekitar 6 juta setahun dalam periode lima tahun terakhir. Kalau menjumlahkannya dengan berbagai merek lain, di luar Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS, mungkin cakupan pasarnya di bawah 1 persen. Termasuk penghitungan merek non-AISI, seperti Ducati, Royal Enfield, Triumph, BMW Motorrad, dan Harley-Davidson.

“Saya rasa bisa saja pasar moge akan berkembang, tetapi bertahap. Mungkin bisa lebih dari 1 persen sampai 5 persennya. Bisa saja, dalam lima atau 10 tahun ke depan di Indonesia,” kata Kimura lagi.

Kalau skala perhitungan dilakukan dari total penjualan anggota AISI setahun, maka potensi moge di Indonesia bisa mencapai 3.000 unit per tahun. Jumlah ini terbilang lumayan, mengingat banderol satu moge sudah pasti tembus ratusan juta rupiah. Peningkatan rata-rata pendapatan penduduk di Indonesia juga bisa jadi salah satu indikator, menyangkut daya beli konsumen dari model-model moge yang dipasarkan ke Indonesia di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com