Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Uji BBM “Full to Full” Belum Tentu Akurat

Kompas.com - 21/11/2016, 11:10 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Mencari konsumsi bahan bakar kendaraan dengan metode full to full ternyata tidak selalu akurat. Masalahnya penggunaan metode ini sering melupakan sifat bahan bakar minyak (BBM) di dalam tangki yang bertambah volumenya ketika panas.

Pada pengetesan full to full, tangki kendaraan diisi penuh BBM sampai batas yang sudah ditandai sebagai patokan. Setelah digunakan dalam jarak tertentu, tangki kendaraan diisi lagi dengan BBM sampai batas yang sama saat diisi pertama.

Volume BBM tambahan itu berarti konsumsi selama perjalanan. Jika hasil itu dibagi jarak tempuh, maka ketemu angka sekian kilometer per liter (kpl).

Menurut peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, saat kendaraan digunakan, BBM di dalam tangki bertambah panas. Faktor yang memengaruhi kenaikan suhu itu misalnya dari kerja mesin kendaraan dan cuaca.

“Dengan kata lain, bensin yang ada di dalam tangki makin lama panas. Kalau bensin suhunya naik maka volumenya meningkat atau mengembang. Sehingga full to full seperti ini sebetulnya tidak akurat,” papar Tri di Jakarta, Sabtu (19/11/2016. 

Saat BBM di tangki sedang mengembang lantas dituang BBM tambahan, maka seolah-olah butuh volume lebih sedikit hingga penuh. Volume tambahan ini bakal memengaruhi kpl yang didapat kendaraan.

Cara yang benar menurut Tri, menunggu hingga BBM dingin dan volumenya menciut. Jika dilakukan memakai cara laboratorium maka harus menunggu 12 jam sampai BBM dingin mencapai suhu normal.

Full to full belum tentu menghasilkan angka yang tepat, namun cara ini salah satu yang menggambarkan penggunaan sehari-hari. Batas kesalahan metode full to full tidak bisa ditentukan, kata Tri. Kendalanya, faktor ilmiah selama pengujian harus tercatat lebih dulu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com