Gelar itu seperti dilansir Inautonews, Sabtu (12/9/2015) bukan sembarang diberikan. Fortune sebagai media yang menobatkan Mary, melihat perjalanan panjang selama satu tahun ke belakang yang memang banyak dirundung masalah. Masalah yang dihadapi Barra mulai dari recall saklar hingga melemahnya pasar otomotif internasional.
Tapi, dengan semangat dan kerjasama tim, Barra berhasil melewati segala rintangan tersebut. Di bawah pimpinannya, GM akan terus menciptakan teknologi inovatif ramah lingkungan, otonomos yang aman, dan sistem konektivitas ponsel pintar dengan mobil.
Wanita kelahiran Michigan, AS, ini mengatakan, otomotif merupakan bisnis yang terus berputar. Ia bertekad menjadikan GM sukses di setiap pasar yang dituju, mendapatkan laba, dan menjaga perputaran dana tetap sehat.
Setelah Barra, bos wanita yang berada diposisi kedua adalah Indra Nooyi yang merupakan chairman dan CEO Pepsi Co, ketiga diduduki Ginny Rometty, CEO of chairman dan president IBM.
Sebelumnya, pada awal tahun ini, Barra juga pernah dijuluki sebagai Manager Krisis terbaik. Fortune menilai cara Barra menangani krisis perusahaan ini dalam 11 bulan terakhir berhasil mengubah budaya yang mengakar bertahun-tahun di perusahaan. Berkat upaya ini, wanita pertama yang memimpin GM ini dinominasikan sebagai Manajer Krisis 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.