Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Merek yang Paling Menipu Tes Bahan Bakar

Kompas.com - 07/11/2014, 07:40 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Brussels, KompasOtomotif – Makalah 2014 Mind the Gaptentang hasil penelitian yang dibuat perusahaan “hijau” berbasis di Belgia Transport & Environment (T&E) mengungkapkan bahwa Mercedes-Benz adalah merek yang paling parah memanipulasi klaim tes efisiensi bahan bakar di Eropa.

T&E membeberkan apa saja yang dilanggar oleh pabrikan asal Jerman ini dan kegagalan pembuat kebijakan di Eropa untuk memangkas jarak antara hasil pengujian sebenarnya dengan klaim yang dirilis produsen.

“Jika Mercedes Anda menelan 40 persen lebih banyak bahan bakar dari apa yang tertulis di brosur, itu bukan karena kaki Anda kerap menekan pedal gas. Tapi memang karena Mercedes adalah pemimpin manipulasi tes kendaraan, menghasilkan angka resmi nilai ekonomi bahan bakar dari labolatorium yang tidak bisa mereplikasi dunia nyata,” kata T&E dalam pernyataan resminya seperti dilansir Automotive News, Kamis (6/11/2014).

Greg Archer, Clean Vehicles Manager T&E mengatakan, perbedaan antara penggunan bahan bakar di dunia nyata dan hasil resmi tes terlampau jauh. Hasil tes modern ini telah disepelekan oleh pabrikan yang memanipulasi.

Dari hasil uji T&E meyakini perbedaan hasil resmi dengan pengguna mobil sehari-hari meningkat dari delapan persen pada 2001 menjadi 31 persen pada 2013. Akibatnya, setiap konsumen terbebani sekitar 500 euro (Rp 7,5 juta) dana tambahan per tahun hanya untuk bahan bakar. Pada 2020, pengendara harus membayar satu setengah kali dari apa yang seharusnya mereka bayar untuk bahan bakar.

Disebutkan juga bahwa sebelum menjadi mobil produksi, pabrikan telah menyiapkan prototipe untuk pengetesan internal ataupun menggunakan jasa penguji eksternal untuk melakukannya. Sebagai contoh, ungkap T&E, sistem manajemen mesin modern mampu mengetahui saat mesin ingin diuji, jadi ia bekerja hanya untuk hasil terbaik efisiensi bahan bakar. Teknik "tipu" ini dikenal dengan sebutan “cycle beating”, pertama kali digunakan untuk menipu uji gas buang.

“Sistem Uni Eropa mengizinkan manufaktur membayar pengetes untuk mengetes prototipe di dalam labolatorium mereka. Jika komisi terbaru Eropa tidak menguatkan sistem pengetesan mobil, tempat satu-satunya yang tidak berpolusi hanya di dalam lab,” tutup Archer.

Tanggapan Mercedes-Benz
Mercedes mengaku telah menyadari banyak kritik tentang pengetesan. “Penyimpangan ini memang ada dan satu yang juga benar adalah pengemudi punya dampak paling besar dalam konsumsi di dunia nyata, penelitian independen menyatakan faktor ini memengaruhi sampai 30 persen,” jawab Johannes Reifenrath, Mercedes-Benz Cars Head Product Strategy and Planning.

“Prosedur pengetesan tidak dilakukan oleh pabrikan tapi pembuat peraturan. Komisi Eropa menjabarkan peraturan yang bisa kita mainkan. Satu hal yang pasti, ini sangat penting,” tambah Reifenrath.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com