Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Filter Udara dan Cara Merawatnya

Kompas.com - 02/04/2013, 17:56 WIB

Jakarta, KompasOtomotif – Saringan udara (filter) pada sepeda motor menjadi bagian penting dari mesin pembakaran biasa. Ketika udara yang disaring tidak sepenuhnya bersih, akibatnya bisa fatal, mengotori proses pembakaran. Lebih parah menggores dinding silinder serta piston, akibatnya membuat performa menurun.

Makanya, saat melakukan servis berkala, komponen tersebut harus dibersihkan. Bahkan, setiap menempuh 15.000-20.000 km harus diganti. "Tapi kalau tinggal di daerah yang banyak debu, pabrik, atau proyek tentu lebih cepat kotor dan sering diganti.  Harganya murah, antara Rp 30-80 ribu. Kalau yang lebih mahal banyak juga, bisa di atas Rp 100 ribu," ujar Maryadi, pemilik bengkel Subur Jaya, Palmerah Barat.

Nah, untuk sepeda motor, ada tiga jenis filter. Cara merawatnya juga berbeda. Berikut jenis dan tipsnya:

1. Tipe konvensional, berbahan busa. Biasanya terdapat pada sepeda motor dengan tahun pembuatan lama, sebelum 2005. Membersihkannya cukup dengan menyiram atau merendamnya dengan campuran air dan sabun. Setelah itu dikeringkan dan disemprot udara bertekanan tinggi. Untuk lebih maksimal lagi, lapisi dengan oli dan diratakan untuk menangkap kotoran. Jika busanya sudah mengeras, atau pori-porinya mulai tampak tidak rapat, tandanya perlu diganti.

2. Filter Kertas (kering). Banyak yang bilang sebagai fiter "dry element", mempunyai bahan lebih tebal sehingga tidak cepat rusak saat menyaring udara. Untuk membersihkannya juga mudah, tinggal semprot dengan udara bertekanan tinggi dari arah berlawanan dengan arah udara masuk. "Sebaiknya filter jenis ini diganti setiap kelipatan 8.000 km," saran Maryadi.

3. Filter Kertas (basah). Biasanya terdapat pada sepeda motor matik, atau sepeda motor tahun pembuatan baru. Bahan kertasnya secara kasat mata sama dengan filter kertas kering, tapi jika diraba, terasa ada lapisan pelumas khusus untuk menangkap kotoran. Tipe ini tidak boleh dicuci. Membersihkannya cukup dipukul-pukul ringan. Tapi lebih disarankan ganti setiap 15.000 km.

Maryadi menambahkan, semua tipe sebenarnya bisa diolesi dengan oli, asal tahu cara yang benar. Ada minyak khusus untuk penyaring udara ini. Tapi jika darurat pun, bisa diolesi dengan oli encer (baru), dan tidak perlu sampai basah kuyup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau