KompasOtomotif – Toyota Agya yang diproyeksikan sebagai mobil murah, kini galau karena regulasi Low Cost Green Car (LCGC) dari pemerintah tak kunjung diterbitkan. Hal yang sama juga dialami calon konsumennya. Di lain hal, dealer juga semakin pusing karena harus menahan gelombang peminat yang sangat besar.
Untuk itulah, menurut Jodjana Jody, Chief Executive Officer Auto2000, semua dealer diperintahkan untuk tidak mempromosikan Agya saat ini. Di lain hal, juga tidak menutup diri untuk mendata bagi konsumen yang ingin memesan.
”Agya, banyak sekali yang memesan. Data yang masuk sudah lebih dari 10.000 peminat. Saya sudah meminta dealer fokus menjual produk yang sudah ada. Semuanya belum jelas! Regulasi belum turun. Akibatnya mobil tidak bisa diproduksi," jelasnya kepada KompasOtomotif, hari ini (4/12) usai peresmian Auto2000 Kelapa Gading.
Praktis, kini Auto2000 ”wait and see”. Jody juga tidak mau menyebut jumlah konsumen yang sudah menitipkan tanda untuk memesan mobil tersebut. ”Tanda jadi yang sudah diserahkan itu adalah daftar antri. Kalau disebut inden, pasti kami dikejar,” candanya.
Tunggu
So, bagipeminat Toyota Agya, harapan kini bergantung kepada pemerintah. Bahkan Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, di acara yang sama mengatakan, masalah LCGC jangan ditanyakan lagi ke produsen. ”Seharusnya Anda tanya ke pemerintah, bukan ke saya,” guraunya di depan wartawan.
Mobil-mobil LCGC menurut Johnny adalah harapan dan ”dewa penyelamat” industri otomotif tahun depan. Pasalnya, penjualan mobil nasional diprediksi akan tetap malah turun karena beberapa faktor. ”Kompensasinya, regulasi LCGC. Apalagi ada indikasi gaji naik tahun depan, orang-orang yang naik motor pengen beli mobil,” ujar Johnny.