Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata, Ya Berusaha

Kompas.com - 28/04/2011, 08:28 WIB

SELAIN sekadar mengisi hari libur, banyak keuntungan yang bisa didapat dari bermain ke tempat-tempat agrowisata. Pelatihan bercocok tanam dengan cara mudah dan tidak perlu lahan luas ini pasti bisa langsung dipraktikkan dengan mudah di rumah, sepulang dari jalan-jalan.

Bahkan, keterampilan baru yang didapat dari jalan-jalan ini juga bisa menjadi modal untuk membuka usaha baru di rumah.

Saat berada di Parung Farm, pengunjung tidak hanya diajari cara bertanam, tetapi juga diberi pengetahuan tentang hitung-hitungan ekonomis seandainya mau lebih jauh menjadikan hidroponik sebagai usaha rumahan.

”Hasil produksi pohon cabai, tomat, atau selada bisa dijual di lingkungan tetangga, atau benar-benar membuka perkebunan sayuran hidroponik,” kata Agus Sunaryanto, sarjana ekonomi dan praktisi pertanian, yang mengantar pengunjung keliling Parung Farm.

Parung Farm juga menjual berbagai perangkat peralatan untuk memulai menanam secara hidroponik. Yang sudah pernah menjalani pelatihan tetapi belum juga berhasil mempraktikkannya di rumah boleh kembali ke Parung Farm untuk menimba ilmu lagi. Mereka memberi garansi.

Meminta bantuan teknisi Parung Farm datang ke rumah untuk memeriksa kebun hidroponik milik kita yang sedang bermasalah pun mereka layani dengan senang hati. Konsultasi dengan para ahli tanaman juga disediakan bagi pengunjung di Pasirmukti dan Tanah Tingal.

Ketiga pengelola tempat wisata itu memang memiliki prinsip berbagi ilmu dan mengampanyekan hobi bertanam. Mewabahkan hobi bertanam secara mudah dan menyenangkan ini sekaligus untuk menularkan kesadaran agar melestarikan tanaman-tanaman khas Indonesia atau tanaman yang sudah langka. Tanah Tingal, misalnya, memiliki moto ”konservasi demi kelestarian hidup”.

”Iya, (dengan hidroponik) kita jadi tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu kalau sekaligus dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia seperti saya, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun,” kata Susilo (56), warga Depok yang ditemui saat mengikuti pelatihan di Parung Farm, Kamis (21/4/2011).

Susilo juga merasa, berkebun itu sangat menenteramkan hati dan menyegarkan kehidupan. (RTS/NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com