Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Produksi Mobil Nasional 2010 Rp 81 Triliun

Kompas.com - 02/11/2009, 09:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai produksi mobil nasional pada 2010 diprediksi akan mencapai Rp 81 triliun atau menguat 10 persen dari tahun ini seiring perbaikan perekonomian nasional. Jumlah tersebut akan digunakan untuk memproduksi mobil sebanyak 540.000 unit untuk pasar lokal ditambah 108.000 unit untuk eskpor.

Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian (Depperin) Panggah Susanto mengatakan, pemerintah, khususnya Depperin, telah menyusun sasaran kuantitatif seputar kinerja sektor industri otomotif nasional.

"Secara total, tahun depan kinerja produksi industri otomotif akan mencapai 648.000 unit. Tentu saja ini sifatnya kuantitatif, sementara di dunia harus melihat perkembangan kondisi perekonomian yang ada," ujar Panggah di Jakarta, baru-baru ini.

Mengacu data Depperin, pada 2015, pasar mobil nasional berpotensi mencapai angka 1.610.000 unit. Dengan penjabaran, sebanyak 1.224.000 unit diserap ke pasar domestik dan 386.000 unit dipasok ke pasar ekspor.

Menurut Panggah, volume pasar mobil Indonesia kini berada di bawah negara tetangga di ASEAN. Thailand, misalnya, tahun lalu mencapai 615.000 unit. Adapun Indonesia hanya 608.000 unit. Padahal, jumlah penduduk Negeri Gajah Putih itu hanya 60 juta jiwa atau seperempat dari total penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa.

Sementara itu, Malaysia memiliki volume pasar mobil yang juga terbilang kecil karena populasi penduduk sekitar 30 juta orang. Walau demikian, mereka mampu menghasilkan pasar mobil sebanyak 400.000 jiwa. Hal ini dimungkinkan karena pendapatan per kapita di negeri jiran itu mencapai 4.000 dollar AS. Sebagai catatan, pendapatan per kapita Indonesia masih 2.000 dollar AS.

“Jadi kalau pendapatan per kapita kita mampu menyamai Malaysia, harusnya pasar mobil kita bisa menembus 3,2 juta unit. Infrastruktur penunjang, seperti jalan raya, juga mesti ditambah untuk memuluskan target ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com