JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Selasa (28/1/2025) mulai menyebabkan banjir di beberapa titik.
Dalam kondisi ini, tak sedikit pemilik kendaraan yang terpaksa menghadapi banjir dan mencari jalur alternatif agar bisa sampai ke tempat tujuan.
Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan, menyarankan para pemilik kendaraan untuk tidak menerobos genangan air demi keamanan.
“Opsi pertama dan paling aman adalah tidak melintasi banjir sama sekali,” kata Marcell saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2025).
Baca juga: PO Aneka Transport Rilis Bus Baru untuk Kelas Big Top
Namun, bila pemilik kendaraan terpaksa menerobos genangan air, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
“Pertama, pastikan memiliki referensi dari kendaraan lain yang sudah terlebih dahulu melintasi banjir untuk melihat ketinggian air dan seberapa deras airnya. Apabila kendaraan lain, terutama yang memiliki dimensi sama, bisa lewat, maka kemungkinan kendaraan kita juga bisa lewat,” ucap Marcell.
Selanjutnya, pemilik kendaraan sebaiknya memastikan ketinggian air tidak lebih dari setengah ban mobil.
Baca juga: Buron 19 Tahun, Koruptor Kredit Macet Bank Mandiri Rp 35,9 Miliar Ditangkap di Bandung
“Jaga kecepatan kendaraan agar air di depan mobil tidak terlalu tinggi dan masuk ke air intake yang bisa menyebabkan water hammer,” ujar Marcell.
Water hammer sendiri merupakan masuknya air ke dalam ruang bakar.
Kondisi ini disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar melalui saluran udara dan mendapat tekanan yang sangat besar di ruang silinder oleh piston.
Baca juga: Banjir Jakarta 30-100 Cm, Pengemudi Mobil Mesti Waspada
Jika sudah terjadi water hammer, maka solusinya adalah harus turun mesin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.