Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Lajur Tol Dipenuhi Bus dan Truk, kenapa Polisi Tak Menindak?

Kompas.com - 26/01/2025, 11:01 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Kemacetan di jalan tol sering kali menjadi pemandangan sehari-hari.

Tol yang seharusnya menjadi jalan bebas hambatan, faktanya justru selalu padat, khususnya tol-tol dalam kota.

Bahkan, tak heran bila empat lajur tol yang seharusnya mampu mengakomodasi berbagai jenis kendaraan dengan fungsi berbeda-beda, justru dipenuhi oleh bus dan truk besar.

Baca juga: Alasan Perlu Menjaga Batas Kecepatan Berkendara di Jalan Tol

Akibatnya, lalu lintas menjadi sangat padat hingga memunculkan pertanyaan, kenapa polisi tampak tak menindak situasi ini?

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengungkapkan pemandangan baru lajur tol dipenuhi oleh kendaraan besar seperti bus dan truk.

“Seperti Tol Jakarta-Cikampek, yang di atasnya ada Tol Layang MBZ, di sana lalu lintas selalu padat. Empat lajur di sana kerap dipenuhi oleh bus dan truk, seharusnya mereka di kedua lajur kiri dan dua lajur kanan untuk mobil kecil,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Jusri mengatakan, kepadatan lalu lintas itu juga membuat petugas kepolisian tidak bisa menindak pelanggaran secara langsung, karena bila diberhentikan, justru akan memicu kepadatan lalu lintas yang lebih parah.

“Misal polisi menghentikan kendaraan yang melanggar, maka bisa terjadi 'bottle neck' atau penyempitan lajur di beberapa titik. Ini akan membuat arus lalu lintas tersendat, bahkan bisa terjadi kekacauan luar biasa,” ucap Jusri.

Jusri menambahkan, kekacauan itu tidak hanya berdampak pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.

Baca juga: Ada Usulan Moge Masuk Jalan Tol, Bagaimana Aturannya?

Pengemudi yang frustrasi sering kali nekat melakukan manuver berbahaya untuk keluar dari antrean.

“Banyak pihak mempertanyakan mengapa polisi lalu lintas tidak segera mengambil tindakan. Faktanya, menangani situasi ini bukanlah tugas yang mudah. Penegakan hukum di tengah kepadatan ekstrem memerlukan strategi khusus agar tidak semakin memperparah kondisi,” ucap Jusri.

Menghadapi hal tersebut, menurut Jusri, setiap pengendara perlu lebih disiplin mentaati aturan berlalu lintas atau, khusus untuk mobil kecil, bisa menghindari kondisi lalu lintas tersebut dengan naik ke Tol MBZ.

“Sikap tidak disiplin faktanya justru bisa menghambat lalu lintas. Seharusnya kita semua merenungkan bahwa tertib berlalu lintas merupakan kebutuhan agar tercipta lalu lintas yang aman dan lancar,” ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau