Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Murah Bakal Lebih Populer di Indonesia Tahun Ini

Kompas.com - 12/01/2025, 14:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) nasional diprediksi diperkirakan akan tumbuh pesat tahun ini.

Kondisi tersebut didorong oleh banyaknya produk berharga terjangkau yang dibawa oleh merek-merek asal China. Tentu juga dengan kualitas dan teknologi canggihnya. Membuat adanya pergeseran preferensi konsumen.

Demikian disampaikan pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi, Jumat (10/1/2025).

Baca juga: Video Duta Sheila on 7 Naik Vespa Darling, Vespa Tua Harganya Fantastis

Ilustrasi mobil listrik. PIXABAY/MENNO DE JONG Ilustrasi mobil listrik.

“Harga yang terjangkau akan membuka akses mobil listrik bagi kalangan konsumen yang lebih luas, mendorong adopsi yang lebih masif di berbagai lapisan masyarakat, terutama bagi segmen kelas menengah,” ujarnya.

Tentu saja strategi harga agresif dari produsen China akan menjadi ancaman bagi dominasi produsen Jepang, sementara produsen Eropa yang fokus pada segmen premium menghadapi kesulitan untuk masuk ke pasar yang lebih terjangkau.

Yannes menilai, kemampuan produsen Jepang dan Eropa untuk bersaing di segmen ini terhambat oleh riset dan pengembangan, serta struktur biaya produksi yang tinggi.

Sementara China, mampu menawarkan harga lebih rendah berkat investasi besar pada sektor terkait.

Baca juga: Daftar Pelanggaran dan Besaran Pengurangan Poin pada Sistem Tilang Poin

Kendati demikian, keberhasilan merek China di pasar otomotif Indonesia belum bisa dipastikan.

Semua itu bergantung pada konsistensi kualitas, membangun citra merek yang kuat, dan merespons kebutuhan pasar secara berkelanjutan.

“Bila merek-merek besar China tersebut mampu mempertahankan momentum positif ini, bukan tidak mungkin mobil-mobil China akan menjadi pemain dominan dan mengubah peta persaingan otomotif Indonesia dalam beberapa tahun ke depan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau