Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Kecelakaan Bus Wisata dan Upaya Perbaikan Keselamatan

Kompas.com - 11/01/2025, 07:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKecelakaan bus masih saja sering terjadi pada awal tahun 2025.

Insiden terbaru melibatkan bus wisata bernomor polisi DK 7942 GB yang memicu kecelakaan beruntun di Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu (8/1/2025).

Kecelakaan yang diduga disebabkan oleh kegagalan pengereman (rem blong) tersebut melibatkan 12 kendaraan dan mengakibatkan total 14 korban.

Baca juga: Diminta Buat Pabrik secara Mandiri di Indonesia, Chery Bereaksi

Bus pariwisata dengan nomor polisi DK 7942 GB yang terlibat kecelakaan maut di Kota Batu, Jawa Timur dilakukan pemeriksaan di Mapolres Batu, Jumat (10/1/2025).KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Bus pariwisata dengan nomor polisi DK 7942 GB yang terlibat kecelakaan maut di Kota Batu, Jawa Timur dilakukan pemeriksaan di Mapolres Batu, Jumat (10/1/2025).

Dari jumlah tersebut, empat orang dilaporkan meninggal, dua mengalami luka berat, dan sisanya luka ringan.

Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap bahwa masa berlaku uji berkala kendaraan tersebut sudah habis sejak 15 Desember 2023.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat akan keselamatan dalam menggunakan jasa transportasi wisata.

Baca juga: Cara Parkir yang Benar untuk Memanjangkan Umur Transmisi Mobil Matik

Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan juga Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, mengungkapkan bahwa masyarakat diimbau untuk tidak hanya terpesona dengan tawaran tarif sewa murah bus wisata, namun juga harus mengutamakan faktor keselamatan.

“Sudah berulangkali masyarakat yang akan menggunakan bus wisata diminta untuk melakukan pengecekan terhadap armada bus yang akan digunakan,” ungkap Djoko dalam keterangan tertulis, Jumat (10/1/2025).

Ia juga menyarankan agar Kementerian Perhubungan membuka layanan hotline angkutan wisata.

Melalui layanan ini, masyarakat bisa langsung menanyakan kondisi kendaraan yang akan disewa.

Baca juga: Jika Salah Mengoperasikan Rem Mobil Matik Berpotensi Blong di Turunan

Sejumlah petugas melakukan proses evakuasi bus pariwisata yang terlibat kecelakaan di KM 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024). Berdasarkan data temuan awal Polres Malang, kecelakaan bus pariwisata dan truk tersebut menyebabkan empat orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Ahmad Prabowo/wpa.ANTARA FOTO/Ahmad Prabowo Sejumlah petugas melakukan proses evakuasi bus pariwisata yang terlibat kecelakaan di KM 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024). Berdasarkan data temuan awal Polres Malang, kecelakaan bus pariwisata dan truk tersebut menyebabkan empat orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Ahmad Prabowo/wpa.

“Bisa membuka aplikasi Mitra Darat untuk mengetahui kendaraan tersebut sudah dilakukan uji laik jalan (kir) dan memiliki izin dari Kementerian Perhubungan,” tambahnya.

Selain itu, Djoko menyoroti bahwa banyaknya insiden yang melibatkan bus pariwisata disebabkan oleh kurangnya rampcheck yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Balai Pengelola Transportasi Derah (BPTD) secara rutin.

“Sayangnya, tidak bisa dilakukan rutin disebabkan anggarannya terbatas. Jika dilakukan rutin setiap akhir pekan atau libur panjang, niscaya pengusaha bus wisata yang tidak berizin akan takut mengoperasikan busnya,” jelasnya.

Djoko juga menegaskan bahwa sampai saat ini rampcheck belum dilakukan secara rutin dan masyarakat pun belum cukup peduli akan keselamatan.

“Sehingga kecelakaan bus wisata akan terus berlangsung,” ujarnya.

Baca juga: Video Kecelakaan Sepeda Listrik, Akibat Asal Selonong Keluar Gang

Ia menambahkan bahwa jika masih ada pelanggaran terkait izin angkutan wisata yang sudah kedaluarsa namun tetap beroperasi, maka pengusaha dan panitia atau event organizer harus diperkarakan hingga ke pengadilan.

“Dampaknya, sampai sekarang praktik operasi bus wisata tidak berizin masih tumbuh subur dan disukai masyarakat, lantaran tarifnya murah, meski keselamatan terabaikan,” tutup Djoko.

Kecelakaan yang terus terjadi ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan pemerintah akan pentingnya keselamatan dalam menggunakan transportasi, terutama bus wisata, yang seharusnya menjamin perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua penggunanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fenomena Fuel Dilution pada Kendaraan Bikin Kualitas Oli Menurun

Fenomena Fuel Dilution pada Kendaraan Bikin Kualitas Oli Menurun

Tips N Trik
Cara Cek Pajak Kendaraan secara Online Tahun 2025

Cara Cek Pajak Kendaraan secara Online Tahun 2025

Tips N Trik
Tes Lengkap New Honda PCX 160, dari Desain sampai Biaya Servis

Tes Lengkap New Honda PCX 160, dari Desain sampai Biaya Servis

Tes
Spesifikasi WMoto Velora, Penantang Stylo 160 dan Grand Filano

Spesifikasi WMoto Velora, Penantang Stylo 160 dan Grand Filano

Produk
Fenomena Grup Jual Beli Mobil STNK Only di Media Sosial Facebook

Fenomena Grup Jual Beli Mobil STNK Only di Media Sosial Facebook

Feature
Simulasi Perhitungan Pajak Kendaraan di Jateng Setelah Ada Opsen

Simulasi Perhitungan Pajak Kendaraan di Jateng Setelah Ada Opsen

News
Resmi Meluncur, Simak Spesifikasi Hyundai Ioniq 5 N DK Edition

Resmi Meluncur, Simak Spesifikasi Hyundai Ioniq 5 N DK Edition

News
Ancaman Kecelakaan Bus Wisata dan Upaya Perbaikan Keselamatan

Ancaman Kecelakaan Bus Wisata dan Upaya Perbaikan Keselamatan

Niaga
Apa Itu Laundry GPS? Praktik Kejahatan dalam Jual Beli Mobil Bekas

Apa Itu Laundry GPS? Praktik Kejahatan dalam Jual Beli Mobil Bekas

Otopedia
Harga LCGC Naik, Honda Brio Satya Tembus Rp 200 Juta

Harga LCGC Naik, Honda Brio Satya Tembus Rp 200 Juta

Feature
Video Kecelakaan Sepeda Listrik, Akibat Asal Selonong Keluar Gang

Video Kecelakaan Sepeda Listrik, Akibat Asal Selonong Keluar Gang

Feature
Jadwal SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Sabtu 11 Januari

Jadwal SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Sabtu 11 Januari

News
[POPULER OTOMOTIF] Diminta Buat Pabrik secara Mandiri di Indonesia, Chery Bereaksi | Bagaimana Nasib Mobil Hyundai yang Diberikan untuk Shin Tae-yong? | Skema Kredit Hyundai Creta Facelift

[POPULER OTOMOTIF] Diminta Buat Pabrik secara Mandiri di Indonesia, Chery Bereaksi | Bagaimana Nasib Mobil Hyundai yang Diberikan untuk Shin Tae-yong? | Skema Kredit Hyundai Creta Facelift

Feature
WMoto Velora Resmi Meluncur, Skutik Klasik 150cc Harga Rp 26,8 Juta

WMoto Velora Resmi Meluncur, Skutik Klasik 150cc Harga Rp 26,8 Juta

Produk
Mitos atau Fakta, Mobil Transmisi Manual Lebih Responsif Ketimbang Matik?

Mitos atau Fakta, Mobil Transmisi Manual Lebih Responsif Ketimbang Matik?

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau