JAKARTA, KOMPAS.com – Meski gagal mempertahankan gelar Juara Dunia pada musim 2024, pebalap tim pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, merupakan sebagai salah satu pebalap paling sukses di MotoGP.
Bagnaia mengungkapkan bahwa pada musim 2024 lalu, dia melakukan perubahan signifikan dalam gaya membalapnya. Salah satu perubahan terbesar yang diterapkan adalah teknik pengereman.
Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata di Batu, Kemungkinan karena Brake Fading
Dalam sebuah wawancara di podcast milik Andrea Migno, juara dunia MotoGP dua kali itu mengungkapkan bahwa kini dia mengerem dengan hanya satu jari.
"Tahun ini saya belajar untuk mengerem dengan satu jari. Awalnya memang cukup melelahkan karena Anda mengerem dengan semua tenaga yang Anda miliki," kata Bagnaia, seperti dilansir dari Facebook Jhon Doe, Jumat (10/1/2025).
Bagnaia menjelaskan bahwa meskipun teknik pengereman dengan satu jari awalnya cukup sulit, metode ini lebih efisien dan nyaman.
"Saya selalu berusaha menyesuaikan pengereman tergantung pada tikungannya. Jika tikungannya tajam, saya menggunakan tiga jari, dan jika lebih ringan saya menggunakan satu atau dua. Namun, saya menyadari bahwa pada akhirnya mengerem dengan satu jari itu jauh lebih nyaman," ujarnya.
Baca juga: Tips Aman Melewati Turunan dengan Mobil Matik
"Ketika Anda mengerem dan harus langsung membuka gas setelahnya, semuanya menjadi lebih langsung," kata Bagnaia.
Perubahan gaya membalap di sektor pengereman mungkin terlihat kecil, tetapi dampaknya sangat signifikan di balapan sekelas MotoGP dengan motor yang mampu tembus kecepatan 300 Kpj.
Bagnaia sendiri bukan yang pertama kali menggunakan teknik ini. Marc Marquez sudah mulai menggunakannya pada 2018 setelah terinspirasi oleh gaya Casey Stoner. Saat ini, Marquez dikenal sebagai pebalap yang mengerem menggunakan satu jari.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Crossover, Hyundai Creta Mulai 220 Jutaan
Selain itu wajar jika Bagnaia kini mengadopsi teknik pengereman dengan satu jari. Pasalnya, perkembangan motor dan sistem pengereman pada motor MotoGP semakin canggih dan mendukung gaya membalap seperti itu.
Dengan rem modern yang mampu mencapai suhu lebih dari 600 derajat Celsius dan menghasilkan tekanan hingga sepuluh bar, kemampuan untuk mengerem secara efisien menjadi sangat penting.
Rem MotoGP saat ini memungkinkan deselerasi ekstrem, seperti mengurangi kecepatan dari 350 Kpj menjadi 90Kpj dalam jarak kurang dari 150 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.