Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosedur Cek Bus Sebelum Operasi: Kenali 6 Jurus Penting dari KNKT

Kompas.com - 10/01/2025, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar seperti bus seringkali disebabkan oleh masalah teknis.

Untuk mengurangi risiko tersebut, sangat penting bagi pengemudi untuk memahami prosedur pengecekan kendaraan yang benar sebelum bus dioperasikan.

Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menjelaskan enam langkah penting untuk memastikan bus siap beroperasi.

Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata di Batu, Kemungkinan karena Brake Fading

Basarnas Yogyakarta dan sejumlah relawanberuoaya evakuasi satu penumpang terjepit bus Murni Jaya yang terguling ke tepi sawah jalan Nagung – Brosot pada padukuhan Tayuban, kalurahan Tayuban, kapanewon Panjatan, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Empat penumpang luka-luka, sopir terluka, kernet selamat dalam peristiwa ini.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Basarnas Yogyakarta dan sejumlah relawanberuoaya evakuasi satu penumpang terjepit bus Murni Jaya yang terguling ke tepi sawah jalan Nagung – Brosot pada padukuhan Tayuban, kalurahan Tayuban, kapanewon Panjatan, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Empat penumpang luka-luka, sopir terluka, kernet selamat dalam peristiwa ini.

Langkah Pertama: Siapkan Kendaraan dengan Benar

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kendaraan di tempat parkir yang benar.

Pastikan roda diganjal, rem tangan diturunkan, dan kunci kontak diputar ke posisi on.

"Pastikan semua fungsi kendaraan bekerja, tidak ada lampu indikator yang menyala, dan tabung angin (untuk rem) terisi penuh," ungkap Wildan.

Langkah Kedua: Cek Sistem Rem Udara

Setelah semua persiapan di atas, pengemudi perlu memastikan tidak ada kebocoran pada sistem pneumatic (sistem rem udara).

"Caranya, injak pedal rem selama lebih kurang dua menit. Penurunan tekanan angin tidak boleh lebih dari 0,5 bar," jelas Wildan.

Jika tekanan angin berkurang lebih dari angka tersebut, hal ini menandakan ada masalah pada kampas rem yang perlu diperiksa.

Begitu juga jika tekanan terus menurun, itu menunjukkan adanya kebocoran.

Baca juga: Program Pemutihan Bea Balik Nama Kendaraan Bekas Jabar Bergulir

Uji KIR UP PKB PulogadungKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Uji KIR UP PKB Pulogadung

Langkah Ketiga: Periksa Kebocoran

Setelah melakukan pengecekan tekanan angin, matikan mesin dan berkelilinglah untuk memeriksa adanya desisan yang bisa menandakan kebocoran.

"Jika ada kebocoran, perbaiki terlebih dahulu sebelum bus melanjutkan perjalanan," tegasnya.

Langkah Keempat: Cek Kondisi Tabung Angin

Langkah ketiga yang harus dilakukan adalah memastikan tabung angin dalam kondisi baik.

Wildan merekomendasikan untuk menarik tuas dan mengecek apakah keluar air atau oli.

Jika ada, ini menandakan adanya kerusakan pada bagian filter air dryer atau kompresornya, dan perjalanan tidak dapat dilanjutkan.

Baca juga: Rubicon, Mercy dan Harley-Davidson Jadi Kendaraan Favorit Koruptor

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau