Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan yang Harus Dihindari Pengemudi Mobil Matik di Tanjakan

Kompas.com - 27/12/2024, 16:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Mengemudikan mobil dengan transmisi matik memang mudah karena tidak perlu mengoperasikan pedal kopling. Namun, masih ada pengemudi yang tanpa sadar membuat kesalahan terutama saat di tanjakan.

Kesalahan yang sering dilakukan adalah membiarkan posisi tuas matik di D saat melewati tanjakan, padahal hal ini sangat berisiko.

Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, saat melewati tanjakan mobil matik harus menggunakan gigi yang tepat agar mobil kuat nanjak, dan jangan posisikan tuas transmisi di D.

Baca juga: Honda WR-V Tampil Beda, Pakai Muka Jeep Lawas

Dua model tuas transmisi mobil matikKOMPAS.com/OTOMOTIF Dua model tuas transmisi mobil matik

“Pada posisi D matik akan memindahkan gigi secara otomatis berdasarkan putaran mesin, sehingga mesin kehilangan momentum dan berpotensi tidak kuat nanjak,” ucap Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bahkan, jika nekat menggunakan gigi D maka oli matik bisa overheat dan gagal melumasi, sehingga hilang fungsi geseknya dan menyebabkan matik ngelos.

Maka dari itu, Iwan menyarankan untuk menggunakan gigi 1, 2 atau L tergantung dengan fitur mobil matiknya, atau bisa juga menggunakan fitur triptonik sehingga pengoperasian gigi seperti transmisi manual.

“Tidak perlu menginjak rem saat memindahkan gigi dari D ke 1, 2 atau L, karena mesin akan kehilangan moment dan mobil bisa mundur. Dan tekan pedal gas dengan pelan, jangan menginjak pedal gas terlalu dalam karena oli matik bisa overheat,” ucapnya.

Senada, Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, mengatakan, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan pengguna mobil matik saat melewati tanjakan, salah satunya menggunakan posisi D.

Baca juga: Ada Rekayasa Lalu Lintas di Bali Selama Libur Tahun Baru 2025

“Untuk melewati tanjakan yang curam, tuas transmisi bisa dipindah ke L atau D1. Tujuannya agar mesin mendapat torsi maksimum saat menanjak,” ucap Hermas.

Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer. Kompas.com Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.

Selain itu, banyak juga pengendara yang menahan atau menggantung pedal gas saat berhenti di tanjakan. Hal ini justru bisa menyebabkan kerusakan transmisi matik secara permanen karena transmisi dipaksa bergerak dalam kondisi bobot dan gerak mobil yang mengarah ke belakang saat menanjak.

"Tekanan oli transmisi yang dihasilkan jadi lebih besar untuk mengimbangi kekuatannya. Oli transmisi lebih cepat panas, akhirnya overheat dan transmisi ngelos," ucap Hermas.

Ketika menanjak, membutuhkan momentum untuk menyeimbangkan kekuatan transmisi dengan laju dan gaya tarik. Tanpa momentum yang cukup, transmisi matik yang jadi tumpuan utama bobot mobil bisa jebol.

"Transmisi matik punya karakter penyaluran tenaga yang halus. Kalau di tengah tanjakan berhenti, pindahkan tuas transmisi ke posisi paling rendah agar mendapat torsi maksimal, baru setelah tanjakan usai pindah kembali ke posisi D,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau