JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang mencoba peruntungan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Termasuk menawarkan tumpangan alias membuka travel gelap.
Bisnis travel gelap biasanya marak saat musim liburan atau musim mudik. Penyedia jasa menawarkan iming-iming tarif yang lebih minim, sehingga bisa menarik minat calon penumpang tanpa mementingkan unsur keselamatan.
Baca juga: Polisi Siap Terapkan Contraflow Saat Libur Nataru
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan, mengatakan, bagi para pemudik nantinya pilihlah kendaraan umum yang memang terdaftar.
"Artinya, kendaraan yang diperuntukkan untuk umum, umum sewa. Bukan kendaraan yang tidak terdaftar. Contoh, kasus kemarin di mudik lebaran, itu ada 8 rit dalam 1 hari, dengan pengemudi yang sama," ujar Aan, kepada wartawan, saat ditemui usai Rakor Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Lilin 2024, di Jakarta, Senin (16/12/2024).
"Bayangkan waktu kerjanya, lamanya kerja pengemudi tersebut pasti akan over time. Akibatnya apa? Akibatnya kelelahan. Jadi, silakan para calon pemudik, para wisatawan, gunakan angkutan yang terdaftar," kata Aan.
Baca juga: Ada 2 Tanggal yang Diprediksi Jadi Puncak Arus Libur Nataru
Aan menegaskan bahwa angkutan yang tidak terdaftar tersebut tidak dapat memberikan jaminan keselamatan. Selain itu, saat rekreasi juga jangan menggunakan angkutan barang atau mobil dengan bak terbuka, karena potensial menjadi kecelakaan.
Penting untuk dipahami, korban kecelakaan lalu lintas yang menggunakan jasa travel gelap tidak akan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.