JAKARTA, KOMPAS.com – Pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), jumlah masyarakat yang bepergian diprediksi mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Diperkirakan sebanyak 110 juta orang, dari sebelumnya 107 juta orang, akan melakukan perjalanan dalam momentum Nataru. Kepadatan lalu lintas diyakini akan terjadi, khususnya di Pulau Jawa, termasuk wilayah aglomerasi.
Sebanyak 47 persen masyarakat disebutkan berencana melakukan perjalanan wisata, seperti ke Yogyakarta, Semarang, dan berbagai tempat wisata lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca juga: Airlangga Tagih Janji Pembuatan Pabrik BYD di Indonesia
Menjelang Nataru, Kasubditlaka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Hotman Sirait mengimbau, para sopir angkutan barang agar menyiapkan diri dan kendaraan dengan baik.
“Nanti kan ada peningkatan barang dan manusia dari satu tempat ke tempat lain, berkaitan dengan liburan Natal dan Tahun Baru. Itu harus betul-betul menyiapkan diri bagi pengemudi,” ujar Hotman, kepada Kompas.com belum lama ini.
“Jangan berbohong pada diri sendiri atau perusahaan, bilangnya mampu tapi ternyata ada kelelahan yang mengakibatkan fatalitas kecelakaan,” kata dia.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan BMW di Tangerang, Ingat Batas Kecepatan Jalan
Selain itu, sopir angkutan barang menurutnya harus jujur dan harus berani menolak apabila kendaraan tidak laik jalan.
“Pilot itu kalau mau terbang, dia menerima check list dari teknisi, begitu ada kejanggalan, dia RTB (Return To Base) tidak melanjutkan. Sopir angkutan darat harusnya berani begitu,” ucap Hotman.
“Ketika dia rasa kendaraan tidak normal, jangan coba-coba paksakan. Karena fatalnya bukan untuk dia sendiri, tapi juga pengguna jalan lain,” ujarnya.
Baca juga: Chery J6 Dilirik Perusahaan Sawit dan Tambang
Ia juga mengatakan, para pengusaha dan pekerja harus memiliki kesepakatan bahwa kendaraan-kendaraan operasional harus laik jalan sebelum beroperasi.
“Meskipun secara periodik enam bulan sekali ada uji KIR, tapi ini kan perlu ada pengecekan harian yang standar. Untuk setiap kali berangkat, ketika ada kendala langsung pengemudi menghubungi pengusaha supaya ada kendaraan pengganti,” kata Hotman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.