Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Kecelakaan Truk, Bukan Salah Sopir Semata

Kompas.com - 20/11/2024, 15:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan truk atau yang melibatkan angkutan barang menjadi momok di jalan raya. Tidak jarang penyebabnya sangat fatal, bahkan menghilangkan nyawa.

Misal seperti yang terjadi di Tol Cipularang belum lama ini, truk hilang kendali di KM 92 dan menabrak belasan mobil. Selain itu, baru saja kejadian di Tol Jakarta-Cikampek, truk terguling di KM 17, dekat pintu keluar Cibitung.

Kecelakaan yang melibatkan truk harus dicari akar masalahnya. Kemampuan pengemudi memang penting, cuma ada juga penyebab lain yang menjadi biangnya.

Baca juga: Truk Terguling di Tol Jakarta-Cikampek, Polisi Sebut Pengawasan Harus Lebih Ketat

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bekasi Terkini (@bekasi.terkini)

 

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, harus ada komitmen berkeselamatan dari pihak pengusaha truk.

"Misal sopir melapor ban gundul, tapi disuruh pakai saja dulu sama pengusaha truk. Kalau menolak buat bawa truk, bisa-bisa diganti sopirnya," kata Jusri kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2024).

Belum lagi kalau misalnya sopir diburu-buru, lewat bahu jalan dan sebagainya. Alhasil kecelakaan akan terus terjadi, kalau perusahaan truk tidak punya komitmen soal keselamatan.

Baca juga: Video Terios Langsung Pentok Tabrakan dengan Cortez, Efek Crumple Zone?


"Kalau pengusaha (truk) punya komitmen keselamatan, sopir mayoritas ikut, karena dia terpaksa. Apalagi kalau ada sanksi tegas," kata Jusri.

Tapi misal dari pengusahanya saja tidak ada komitmen soal keselamatan di jalan, maka risiko bahaya akan tetap ada. Jadi Jusri bilang inti masalah dari kecelakaan truk salah satunya ada dari pemilik usaha, bukan pengemudinya saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau